Renungan Mingguan Kristen

renungan terbaru

Gambar
RUMAH  ALLAH  DITENGAH-TENGAH KITA berbicara tetang rumah Allah maka kita berbicara tentang kemah suci dalam pembacaan ini, atau gereja yakni rumah tempat berdoa dan melakukan upacara agama krsiten, juga keluarga Allah yang dibangun atas landasan Yesus Kristus atau bait-Nya yang mulia, tempat Allah berkenan tinggal.  maka dengan demikian jika kita berbicara tentang rumah Allah ditengah-tengah kita artinya Tuhan tinggal bersama kita.  (ay. 1-8) D alam pasal ini   Perintah-perintah diberikan untuk mendirikan Kemah Suci dan memasang semua perlengkapannya di tempat-tempat yang semestinya ,Israel memasuki era yang baru, mereka akan memasang Kemah Suci dan segala perabotan yang telah dibuat sesuai perintah Tuhan. Nas dimulai dengan menunjukkan kapan pendirian Kemah Suci harus dilakukan, yaitu "hari pertama dari bulan yang pertama"   Ini semua terjadi persis pada permulaan tahun yang kedua. sebelum melihat terlalu jauh perlu diketahui bahwa Nas ini terdiri dari dua bagian. Bagian pe

RESIKO MENGIKUTI YESUS

 


MINGGU, 26 FEBRUARI 2023 

KELENDER GEREJAWI 

: MINGGU SENGSARA II - UNGU 

PEMBACAAN ALKITAB 

: MARKUS 8:31-33 

Hari ini kita sudah ada pada hari ke-85, minggu ke-13. Sudah memasuki 

minggu sengsara ke-2, fokus pelayanan pada triwulan ketiga adalah 

pembaruan Tuhan kepada manusia yang akan diterangi oleh firman Tuhan 

Markus 8 : 31 – 33.

Orang berpikir, ikut Yesus atau percaya Yesus itu hidup selalu aman, sejahtera, bahagia, kaya dan intinya adalah semua baik, bahkan ada slogan yang menyesatkan, dan anehnya slogan itu juga disukai oleh jemaat kita, yakni’’

Anak Raja itu selalu diberkati, tidak susah dan selalu jadi kepala’’, ini slogan ngaur, tetapi selalu saja orang percaya pengajaran dangkal ini. Seakan ikut Yesus, resiko-nya adalah baik-baik saja, t’ra boleh sakit dsb.

 Pandangan keliru ini juga awalnya ada pada diri murid Yesus, yang mengikuti Dia, tetapi mereka tidak memahami misi Yesus. Mereka hanya melihat figur Yesus sebagai tokoh pembebasan, tokoh yang punya kuasa, tokoh politik yang luar biasa. Dia tidak akan kalah, Dia tidak akan menderita, dan para murid, terlebih Petrus menolak kalau Yesus harus menderita. Hal ini tergambar dengan jelas dalam pembacaan kita saat in, Dia mana Yesus secara terang, terbuka memberitahukan misinya, untuk apa Dia datang ke dalam dunia, dan apa yang Dia akan alami, lalu apa resiko setiap orang yang mengikuti Yesus. 

Ayat 31, ayat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembacaan sebelumnya, secara khusus Markus 8:27-30, disana menceriterakan mengenai pengakuan Petrus, dimana Petrus dengan lantang mengakui bahwa Yesus adalah Mesias (ayat 29), termasuk Dia melarang mereka memberitahukan siapa diri-Nya. Nah, 

ayat 31 Yesus menjelaskan siapa diri-Nya, dan apa misiNya, Dia menyebut diri-Nya Anak Manusia, uniknya Dia tidak memakai sebutan Kristus, sebaliknya gelar Anak Manusia, yang mengacu kepada jabatan-Nya, selaku anak Adam yang dijanjikan, juga menunjukkan kepada keilahian-Nya. Latar belakang penyebutan itu ada dalam Daniel 7:13, teks ini 

kemudian diperuntukkan kepada Kristus yang akan datang kembali kemuliaan dan kebesaran-Nya. Bahwa Dia yang Ilahi itu menjadi manusia dan harus menanggung banyak penderitaan. Perhatian kata harus dalam bahasa Yunani dei mengandung arti “ketetapan dari Allah dan tidak dapat ditawar lagi, karena jalan salib telah ditetapkan Allah, dan harus dilaksanakan” dan penderitaan itu Dia alami datangnya dari pemimpin agama Yahudi, yang menolak Dia. Kata menolak dalam bahasa yunani apodokimazo mengandung arti “suatu keputusan atau kesimpulan setelah melalui analisa dan pemeriksaan yang seksama bahwa barang itu tidak bisa dipakai atau ditolak. 

Itu artinya para pemimpin agama telah bersepakat untuk menolak Kristus, kemudian dampak dari penolakan itu adalah Kristus dibunuh atau kematian Kristus,kematian itu diawali dengan penilaian bahwa Yesus adalah seorang Nabi (8:28), dasar penilaian itulah Dia dibunuh, tetapi Dia menjelaskan juga bahwa Dia akan bangkit kembali setelah tiga hari, jadi Dia di bunuh kemudian dimakamkan dan hari ketiga Dia bangkit.

Ayat 32-33, Yesus secara jelas, terang dan terbuka menjelaskan akhir dari pelayanan-Nya. Hal ini menyiratkan bahwa sebelum itu, Yesus tidak menjelaskan secara terbuka dan terang seperti ini, Dia menjelaskan dengan terang, tetapi pikiran para murid berbeda dengan apa yang Yesus jelaskan, itulah sebabnya, Petrus menarik Yesus ke samping dan mengingatkannya, ini tindakan Petrus terlalu cepat dan berani, dalam ayat ini Markus tidak menjelaskan apa isi tegoran (menegur, dalam bahasa Yunani-nya epitimao. 

Kata ini biasa digunakan Yesus untuk menghardik setan (Mrk.1:25;4:39).

 Tetapi Petrus memakai untuk menegur Yesus), tetapi Matius mencatat isi tegoran Petrus itu, dalam Matius 16:22b’ “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu. Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.’’ Jelas, bahwa dalam pandangan Petrus dan teman-teman, Yesus tidak boleh mengalami jalan penderitaan, dan itu tidak boleh terjadi dalam diri Yesus, sisi lain ada pandangan politik bahwa Yesus adalah tokoh pembebasan Israel dari sisi politis, jelas ini paham yang salah.

Ayat 33, Yesus kemudian memandang atau melihat murid-murid dan kemudian memarahi atau menegor Petrus, kata ini juga sama seperti yang Petrus gunakan diatas, Yesus menyebut enyahlah iblis, tidak berarti bahwa Yesus menyebut Petrus itu iblis, tetapi mengandung makna bahwa dibalik diri Petrus iblis sedang bekerja, melalui Petrus mencegah Yesus naik ke kayu salib. Jadi, sesungguhnya ini adalah pekerjaan Iblis. 

Dalam diri Petrus iblis hanya memikirkan soal-soal yang dipikirkan manusia, hal yang hanya berguna untuk hidup hari ini, tidak mau susah, tidak mau menderita, jadi iblis bekerja lewat Petrus tidak menangkap karya Allah, dan hanya melihat penderitaan Kristus dari sisi manusia saja. Kata ‘’dipikirkan’’ bahasa Yunaninya ‘’ phroneo’’ yang artinya pikiran atau pertimbangan. Kata ini muncul berkali-kali dalam PB, tetapi diterjemahkan dengan berbagai kata (bdk Flp.1:7;2:2,5;4:2,10; 1 Kor.14:20 ). Dengan kata lain, jangan selalu condong untuk memakai pikiran dan mata manusia untuk menilai pekerjaan Tuhan. Dalam kehidupan sebagai orang Kristen, kita perlu selalu merenungkan dan merefleksikan hidup kita, bahwa apa resiko kita menjadi muird Kristus,pertama, bahwa kita harus sadar, Kristus yang adalah Tuhan itu tunduk, taat pada keputusan Bapa, bahwa Dia harus menanggung penderitaan dan ditolak bahkan dibunuh, itu artinya sebagai orang percaya, kita mengikuti Kristus, bukan hidup yang hanya mau menerima berkat saja, bukan mau kaya saja, mau sehat saja, mau aman saja, mau semua yang baik dan indah saja.

 Ini adalah paham dan pandangan yang salah, tetapi yang benar adalah kita juga harus bersedia untuk menderita, mengorbankan hidup bagi Tuhan. Bagaimana caranya? Apa alat uji pengerbonanan itu? Kapan dan dimana? Setiap orang percaya, dalam hidup dan panggilannya, dalam segala bidang, bukan hanya pelayanan dalam gereja, tetapi dalam dunia dimana kita berkaryam, kita meneladani Kristus, bahwa kita harus berkorban demi banyak orang, orang tua memberikan waktu untuk pelayanan di gereja, dikantor itu adalah bagian dari pengorbanan. Orang yang bersedia berkorban, tidak selalu mengharapkan pujian, jempol, atau kata-kata manis, tetapi kesetiaan, kejujuran dan kerja keras kita kadang tidak diakui, tidak dihormati dan tidak dihargai, bahkan bisa di tolak atau disangkal. Sampai titik ini kadang kita kecewa, kita marah, kenapa seperti ini, jelas, manusiawi kalau orang merasa hal itu, tetapi kita harus sadar, bahwa itu adalah bagian dari salib, dan jangan kita bilang, ah kalau tra hargai, tra hormati sa- malas sudah, jelas ini pandangan yang salah. Kita kerja adalah resiko mengikuti Yesus, ditolak, difitnah, itu hal biasa yang tidak boleh mengendorkan semangat kita untuk maju. Kalau Kristus dibunuh dan kemudian bangkit, itu tanda kemenangan bagi kita yang ditebus, ketika saudara tidak dihargai, dihormati, tetapi tetap bekerja dan melayani, percaya kelak saudara akan bangkit, walaupun karier, jabatan dan rencana saudara hendak dikuburkan oleh manusia, tetapi saudara akan mendapatkan yang baik, sebagai kasih karunia dari Tuhan. Kadang, kita tidak sadar, bahwa iblis dapat saja memakai seseorang untuk merusak banyak pekerjaan Tuhan, dengan menaruh pikiran dan pandangan yang hanya terfokus pada kekuatan manusia. Kadang kita menguti Tuhan, hanya pikir untung, pikir hal yang baik, aman dan sejahtera saja, orang menolak kesulitan dan tantangan. Kita kadang suka ikut ajaran orang Kristen yang lain, terlebih penganut teologi kemakmuran yang mengajarkan bahwa ikut Yesus, kita jadi kepala, bukan ekor, kita anak raja, tidak boleh sakit, kita menolak sakit, pada hal Kristus saja menderita, iblis mencoba untuk menggagalkan pekerjaan Kristus yang menebus manusia, kita juga kadang jadi batu sandungan bagi orang lain dalam rumah, suami pergi melayani istri marah-marah, suami juga kadang tidak mendukung pelayanan istri. Ataupun dalam banyak hal, kita menolak kesukaran dan penderitaan, tentu bukan juga berarti kita malas dan lipat tangan, tetapi yang dimaksud adalah kita jangan berpikir bahwa ikut Yesus, semua aman, tentram dan baik-baik saja, itu bukan resiko mengikut Yesus. Perhatikan, kalau ada yang salah bikin sesuatu kita bilang itu adalah jalan salib, jalan salib dari? Ko ada tra betul, putar balik mulut, bikin rusak orang pu kelurga, hancurkan orang pu masa depan, rusak orang pu usaha, ko dapat babat baru bilang itu salib? Bukan salib, tetapi kalau ada yang setia mengikuti Yesus, dan Dia mengalami penderitaan dan aniaya karena iman maka itu adalah salib.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERDAYAAN YANG DI KEHENDAKI TUHAN

Taat menjadi murid Tuhan

Roh Kudus Allah dan Pemberitaan Allah