Renungan Mingguan Kristen
KEJADIAN 12:1-9 PEMBERDAYAAN KETURUNAN ABRAM MENJADI BANGSA
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
MINGGU, 21 JANUARI 2024
KELENDER GEREJAWI :MINGGU BIASA
PEMBACAAN ALKITAB :KEJADIAN 12:1-9
TEMA : PEMBERDAYAAN KETURUNAN ABRAM MENJADI BANGSA
Ayat (1-3): Cikal-bakal genealogi bangsa pilihan lahir dari keturunan Abram.
1. Panggilan Allah terhadap Abram untuk pergi ke tanah Kanaan (ay. 1-3).
Sebuah perintah yang menguji: Pergilah dari negerimu (ay. 1). Sekarang,
Dengan perintah ini ia diuji apakah ia mencintai tanah kelahirannya dan teman-teman terkasihnya, dan apakah ia bisa meninggalkan semuanya dengan rela, untuk pergi mengikuti Allah. Dipangil dari zona nyaman, dari kekayaan ayahnya sebab
Abram berasal dari keluarga mapan. Terah, sang ayah, begitu mengayomi keluarganya sehingga ketika memutuskan untuk pindah dari Ur-Kasdim, dia membawa serta seluruh anggota keluarganya (11:31). Tidak terkecuali Abram, anaknya, beserta Sarai, istri Abram. Ketika mereka sampai di Haran, ayah Abram yakni Terah, meninggal.
Lalu Tuhan menyuruh Abram memisahkan diri dari keluarga besarnya. Panggilan Allah diikuti janji bahwa Allah akan membuat Abram menjadi bangsa yang besar dan membuat namanya masyhur serta menjadikannya berkat (12:2).
Panggilan Allah ini mungkin saja membuat Abram bingung, karena sebelumnya sang ayahlah yang selalu memberikan keputusan.
Kini Abram harus memutuskan sendiri, apakah dia akan pergi seperti yang diperintahkan Allah kepadanya atau tidak. Namun Abram memilih taat kepada perintah Tuhan. Ia berangkat meninggalkan keluarga besarnya dan membiarkan Tuhan memimpin perjalanannya .
Satu-satunya kitab suci dari seluruh Kitab Suci agama-agama di dunia yang menyajikan kisah lahirnya suatu bangsa secara berurut dan tuntas, adalah Alkitab Perjanjian Lama. Dan cikal bakal bangsa itu dimulai dari seorang yang tinggal di Haran. ( Titik pusat lintas perdagangan pada jalan-jalan dari Babilon menuju Siria, Mesir dan Asia kecil. Untuk sekarang provinsi sanli Urfa di turki timur, /ibu kota provinsi sanli urfa.)
Nabi Musa melukiskannya kisah urutan perjalanan "bapa-bapa bangsa Israel" dengan tuntas.
2. Ketaatan Abram terhadap panggilan ini (ay. 4-5).
Ayat 4-6 Abram, Sarai, Lot dari Haran ke negeri pertama Sikhem
Anggota dalam perjalanan Abram sewaktu keluar dari Haran adalah dua orang, yaitu Sarai isterinya dan Lot anak saudaranya. Usia Abram 75 tahun.
Perjalanan menuju ke tanah Kanaan dan tiba di Sikhem, sebagai penduduk Kanaan yang baru, atau sebagai pendatang baru di Sikhem Abram, semula kondisi terasing dari penduduk Kanaan untuk beberapa waktu sesuatu yang biasa. Proses perjalanan Abram ada dalam penyertaan Tuhan.
3. Kedatangannya di tanah Kanaan (ay. 6-9).
Ayat 7-9 Negeri kedua, Sebelah Timur Betel, Negeri ketiga Tanah Negeb
Nabi Musa mengisahkan tentang kisah perjalanan dan tempat persinggahan
dari Abram secara detail. Sebelum berpindah Abram mendapatkan petunjuk
TUHAN. Saat Tuhan mengunjungi Abram, reaksi iman Abram adalah
mendirikan mezbah bagi TUHAN, Rute perjalanan dari Haran ke Sikhem, dari
Sikhem ke negeri yang menunjukkan lokasinya antara sebelah Barat Bethel dan sebelah Timur Ai, disini ia membuat mezbah dan memanggil nama TUHAN. Kemudian perjalanan dilanjutkan hingga mencapai Tanah Negeb. Suatu siarah dari Abram yang dikisahkan terbuka dan menunjukkan bahwa TUHAN begitu dekat dengan Abram.
PENERAPAN
Tuhan mungkin sedang memberdaya, membimbing Anda ke tempat di mana Anda dapat melayani Dia dan berguna bagi Dia.
Jangan biarkan keamanan dan kenyamanan yang Anda rasakan saat ini, membuat Anda enggan terlibat dalam penggenapan rencana baik Tuhan tersebut.
Spiritualitas Abram mungkin tidak akan bertahan tanpa pembaruan cinta dan setianya kepada Tuhan. Mezbah yang dibangun Abram menolong dia untuk mengingat bahwa Allah adalah pusat hidupnya.
Dalam kehidupan sebagai orang percaya, kita kerap diperhadapkan pada situasi-situasi yang dilematis, khususnya yang menyangkut masa depan kita.
Dalam keadaan seperti itu, keraguan dan kebimbangan akan sering menggelayuti pikiran kita ketika kita harus menentukan pilihan apa yang harus kita ambil atau keputusan apa yang harus kita berikan. Kita bingung karena kita sama sekali tidak memiliki gambaran tentang apa yang akan terjadi ke depan.
Di sinilah dibutuhkan kepekaan dan keberanian untuk meminta Tuhan menunjukkan kepada kita apa yang harus kita lakukan. Iman yang besar merupakan pijakan kita untuk meyakini bahwa apapun yang Tuhan putuskan untuk kita lakukan, itu merupakan hal yang terbaik.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar