renungan terbaru
RUMAH ALLAH DITENGAH-TENGAH KITA
berbicara tetang rumah Allah maka kita berbicara tentang kemah suci dalam pembacaan ini, atau gereja yakni rumah tempat berdoa dan melakukan upacara agama krsiten, juga keluarga Allah yang dibangun atas landasan Yesus Kristus atau bait-Nya yang mulia, tempat Allah berkenan tinggal.
maka dengan demikian jika kita berbicara tentang rumah Allah ditengah-tengah kita artinya Tuhan tinggal bersama kita.
(ay. 1-8) Dalam pasal ini Perintah-perintah diberikan untuk mendirikan Kemah Suci dan memasang semua perlengkapannya di tempat-tempat yang semestinya ,Israel memasuki era yang baru, mereka akan memasang Kemah Suci dan segala perabotan yang telah dibuat sesuai perintah Tuhan. Nas dimulai dengan menunjukkan kapan pendirian Kemah Suci harus dilakukan, yaitu "hari pertama dari bulan yang pertama"
Ini semua terjadi persis pada permulaan tahun yang kedua. sebelum melihat terlalu jauh perlu diketahui bahwa Nas ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah perintah Tuhan kepada Musa, tentang apa yang harus Musa lakukan (1-16). Lalu bagian kedua, Musa melakukan persis seperti yang telah Allah perintahkan (17-33).dan bagaian ketiga kehadilan ilahi Allah dan perkenaan-Nya dalam rumah Allah yang didirikan itu.
firman yang datang kepada Musa tentu adalah merupakan penantian dari Musa yang mengharapkan petunjuk lanjut dari Allah tentang kema suci yang suda berhasil didirikan orang isarel sesuai dengan petunjuk kepada Musa dari Allah. kemudian Musa menanti waktu yang ditentukan oleh Tuhan untuk melanjudkan pembangunan dan melengkapinya berdasarkan waktu dari Allah itu walau dari pasal 39: ayat 43 Meskipun pekerjaan Kemah Suci sudah selesai, dan segala sesuatunya siap untuk dipasang, dan umat itu, tidak diragukan lagi, sangat ingin melihat Kemah Suci itu berdiri, namun Musa tidak mau mendirikannya sampai ia mendapat perintah-perintah yang jelas untuk melakukannya.
Perhatikan sehebat -hebatnya kita sebagai pemimpin jangan pernah bertindak sendiri , akan tetapi mintalah petunjuk lanjud dari Tuhan tentang posisi kita dalam meletakkan keputusan kita begitulah mestinya Gereja ketika mengambil sikap dalam pembangunan gerejanya.
Pada ayat 9-11, Tuhan memerintahkan supaya Kemah Suci dan isinya diurapi dengan minyak urapan, tujuannya untuk menguduskan semua perabotan. Mezbah korban bakaran, bejana pembasuhan, dan segala perkakasnya juga dikuduskan. Ternyata, walau keseluruhan Kemah Suci dan perabotannya telah dikerjakan dengan baik, tetapi tanpa proses pengudusan benda-benda tersebut belum kudus. Kata kudus mempunyai arti "dipisahkan", maksudnya dipisahkan khusus untuk Tuhan.Musa disuruh Tuhan untuk mengurapi kemah suci dan perabotannya agar semuanya itu menjadi kudus dan layak dipakai untuk beribadah kepada Tuhan karena bila pengurapan suatu benda berarti difungsikannya benda tersebut untuk penggunaan dalam ritual kudus maka pengurapan seseorang berarti penugasan orang tersebut ke dalam jabatan tertentu untuk melayani Tuhan. Benda dan orang yang diurapi, dikuduskan dan dikhususkan hanya untuk Tuhan tidak boleh digunakan untuk hal-hal lain. Perintah pengudusan Kemah Suci dan perabotannya diikuti perintah pembasuhan Harun dan anak-anaknya untuk dikuduskan. Setelah memakai pakaian imam yang kudus, Musa harus mengurapi dan menguduskan Harun supaya memegang jabatan imam bagi Tuhan (12-13), begitu juga anak-anaknya (14-16). Jabatan keimaman Harun bersifat kekal dan diturunkan (ayat 15).
Dalam PL, pengurapan diberikan kepada imam, nabi, dan raja. Jelas, bahwa pelayanan tidak semata-mata perihal rohani. Raja adalah jabatan politis, tetapi Tuhan memakai raja sebagai hamba-Nya untuk menggembalakan umat. Tuhan Yesus diurapi Allah sebagai Imam, Nabi, dan Raja. Di dalam PB, kita belajar bahwa pengurapan adalah penugasan oleh Allah kepada setiap anak Tuhan untuk berbagian dalam pengabaran Injil dan pemuridan. Pengurapan berarti kepercayaan dan sekaligus tanggung jawab. Yang penting bukan jabatannya melainkan hidup kudus agar layak dipakai Tuhan dan hati yang tunduk taat mengerjakan tugas kita.
ayat 17-32Lalu Musa melakukan persis seperti apa yang Allah perintahkan. Dengan segala kehati-hatian semua ini dilakukan, sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan untuk dilakukan (ay. 16-33).
dirikanlah kemah suci dalam rumahmu sesuai dengan firman-Nya dan jangan bertindak sendiri apalagi tidak melakukan apa yang Tuhan Firmankan untuk dilakukan. sebab Tuhan hadir dirumah yang lengkap dan sudah diurapi atau yang siap untuk dipakai.
(ay. 34, dst.)Allah menguasai Kemah Suci itu dengan awan.pada ayat 34 sampai 38 adalah kehadiran Kuasa Allah serta kehadiran Ilahi Allah pada kemah suci itu sebab dalam perjanjian lama awan, adan api adalah tanda atau simbol kehadiran Allah keluaran 13:21-22 bilangan 14:14, ulangan 1:33, Nehemia 9;12,Nehemia 9:19
Komentar
Posting Komentar