Langsung ke konten utama

Renungan Mingguan Kristen

Perencanaan

  Perencanaan yang Baik Memberi Arah yang Baik  Setiap pribadi pastilah memiliki tujuan dan cita-cita dalam kehidupannya. Maka untuk mencapai tujuan dan cita-cita tersebut setiap pribadi harus memiliki manajemen diri yang baik. Sebuah keluarga idealnya dimulai dari pribadi calon suami dan calon istri yang sepakat untuk membentuk keluarga dengan tujuan menjadi keluarga yang sejahtera dan bahagia, baik secara material/biologis maupun spiritual; keluarga yang hidup dalam kasih Kristus. Oleh karenanya, aspek perencanaan keluarga Kristen menjadi sangat penting. Perencanaan yang baik akan memberi arah yang baik bagi perjalanan keluarga. Perencanaan akan menghasilkan keteraturan. Pada 1 Korintus 14:33 dikatakan bahwa Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai sejahtera atau keteraturan. Semakin baik perencanaan keluarga maka semakin teraturlah keluarga itu. Sejak proses praperkawinan (pacaran, pertunangan) perencanaan sudah harus dimulai. Setelah perkawinan, perencanaan tersebut ...

Penjelasan Khotba Mingguan

 Penjelasan Roma 12:1-8

Ayat 1-2: Hidup sebagai Persembahan yang Kudus

Paulus mengajak jemaat Roma untuk mempersembahkan tubuh mereka sebagai korban yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah. Ini adalah bentuk ibadah yang sejati. Ia juga menasihati mereka agar tidak hidup menurut pola dunia ini, tetapi mengalami pembaruan budi sehingga dapat memahami kehendak Allah yang baik, berkenan, dan sempurna.

Makna: Hidup sebagai orang percaya bukan hanya soal kepercayaan dalam hati, tetapi juga tindakan nyata. Kita dipanggil untuk menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Ayat 3-5: Kerendahan Hati dalam Tubuh Kristus

Paulus mengingatkan agar setiap orang berpikir dengan bijaksana dan tidak meninggikan diri di atas yang lain. Kita semua adalah bagian dari satu tubuh dalam Kristus, masing-masing memiliki peran yang berbeda tetapi saling melengkapi.

Makna: Kerendahan hati sangat penting dalam kehidupan jemaat. Setiap orang memiliki karunia yang berbeda, tetapi semuanya berasal dari Tuhan dan harus digunakan untuk membangun tubuh Kristus.

Ayat 6-8: Menggunakan Karunia dengan Setia

Paulus menjelaskan berbagai karunia yang Tuhan berikan, seperti bernubuat, melayani, mengajar, menasihati, memberi, memimpin, dan berbelaskasihan. Ia menekankan agar setiap orang menggunakan karunia mereka dengan setia, penuh semangat, dan kasih.

Makna: Karunia rohani bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk melayani dan membangun jemaat. Kita dipanggil untuk setia dalam menggunakan apa yang Tuhan telah percayakan kepada kita.

Kesimpulan

Roma 12:1-8 mengajarkan bahwa hidup kita adalah persembahan kepada Tuhan. Kita harus mengalami perubahan dalam cara berpikir, rendah hati dalam berelasi dengan sesama, dan setia menggunakan karunia yang Tuhan berikan untuk kemuliaan-Nya.

Renungan Singkat

"Hidup untuk Melayani"

Seorang pemahat kayu melihat sebatang kayu tua yang tampak tidak berguna. Namun, dengan kesabaran dan keahlian, ia mulai mengukirnya menjadi sebuah karya seni yang indah. Demikian pula, hidup kita sebelum mengenal Tuhan mungkin terasa biasa saja. Tetapi ketika kita menyerahkan diri kepada-Nya, Dia akan membentuk kita menjadi alat yang berguna bagi kemuliaan-Nya.

Hari ini, mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah kita sudah menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan? Apakah kita menggunakan karunia yang Tuhan berikan untuk melayani sesama?

Marilah kita menjadi persembahan yang hidup, rendah hati, dan setia melayani Tuhan dengan apa yang telah Dia percayakan kepada kita.


Komentar

Postingan Populer