Renungan Mingguan Kristen
Manusia dan Kefanaan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Minggu Sengsara I
– Unggu “Esto Mihi - Jadilah bagiku“
PEMBACAAN ALKITAB : KEJADIAN 3 : 1~24
TEMA : Manusia dan Kefanaan
masuki minggu sengsara yang pertama, Biasanya minggu sengsara pertama mendapat tema dari Mazmur 31:3b yang dalam bahasa Latin disebut “Esto Mihi“ - Jadilah bagiku.
memasuki 3 tahun masa pandemic covid-19 siapapun kita, covid-19 telah memberikan suatu arti tentang apa itu “berjuang ditengah penderitaan dan kuasa kematian yang terus membayangi. Teks Kejadian 3 : 1~24 memberikan suatu makna mengenai perubahan identitas dari bersama dalam kemuliaan Tuhan ke kehidupan di luar kemuliaan Tuhan, kefanaan, dosa, penderitaan dan maut.
kisah yang luar biasa dalam perikop ini menjelaskan bagaimana dosa masuk ke dalam dunia dan merusak tatanan asri dunia ini. pasangan suami istri (pasutri) pertama jatuh ke dalam dosa karena melanggar perintah Allah yang dengan jelas dan tegas disampaikan
PENJELASAN TEKS Ayat 1~7 Penghuni Taman di Eden (adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang didarat yang dijadikan oleh Tuhan Allah) Alkitab mengisahkan dalam peristiwa yang berkaitan dengan “melanggar perintah untuk makan dari buah pohon pengetahuan tentang baik dan jahat" tiga tokoh diluar Yahweh Elohim adalah Hawa, Adam dan Ular masing-masing memainkan perannya sendiri-sendiri. Ular diterjemahkan dengan kata “wehannahas" untuk waktu sekarang ada dalam keadaan terbatas, lnggrisnya “serpent”, ular, naga. Keanehan teks ini khusus pada bagian komunikasi yang terjadi, bagaimana ular berbicara? lni sebuah Misteri. Sepertinya komunikasi terjadi disekitar buah pohon yang fungsinya akan mengantar manusia ke masa depannya, yaitu akan mengetahui tentang “baik dan jahat" dalam teks ini maka kita dapati bahwa ular adalah hewan yang cerdik dari semua binatang darat. untuk menjatukan kata yang dipakai adalah firman Allah tentulah Allah berfirman: semua pohon dalam taman ini janganlah kamu makan buahnya bukan? (pasal 2 ayat 16 semua pohon dalam taman ini bolehlah kaumakan buahnya).kebenaran bahkan firman Allah dibuat untuk melakukan kejahatan, atau kebenaran diputar balik oleh kecerdikan dan kecerdasan menjadi tidak benar, hukum atau undang-undang dipakai untuk menjatukan orang lain/menindas,covid dipakai untuk kepentingan pribadi yang tidak benar, bahkan gereja terkadang banyak diatasnamakan untuk kejahatan,atau untuk memeras warga jemaat, atau mimbar gereja dipakai untuk menjatukan, menyebarkan kebencian antara sesama, misalnya menjadi kristen phobia/islam phobia, itulah cara-cara cerdik oknum manusia lupa iblis/setan untuk merusak umat Tuhan yang adalah gambar atau citra Allah itu.
ayat 2 & 3 lalu sahut perempuan itu kepada ular " buah pohon dalam taman ini bolehlah kami makan ayat 3 tetapi tentang buah pohon ditengah taman, Allah berfirman janganlah kamu makan atau raba buah itu nanti kamu mati.
catatan : dari ayat 2 adan 3 kita mendapatkan bahwa perempuani itu mengutip firman Allah yang ada dipasal 2 ayat 17 yang merupakan firman kepada manusia pertama(Adam)perempuan belum diciptakan atau baru ada pada ayat 21,22. maka kita mendaptkan bahwa firman yang diterimah oleh Adam telah disampaikan kepada Hawa maka Hawa sesunggunnya sudah tau akan firman. juga larangan untuk tidak menyentu, memakan buah pohon itu
(ay.5). satu kalimat dari penulis teks ini pada ayat (7) “maka terbukalah mata mereka berdua” - “ene wattipaqahnah” kesadaran tentang “pengetahuan baik dan jahat”. Kata Allah pada bagian ini oleh Ular menggunakan kata Elohim bukan “Yahweh Elohim”. Sekitar 3 kali ular menggunakan kata Elohim. Menariknya. identitas “imagodei” manusia dalam percakapan yang memuncak digunakan Ular untuk menunjukkan bahwa manusia yang saat ini matanya belum terbuka karena terbatas, meskipun manusia sudah diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, nah ini berhubungan dengan manusia adalah gambar Elohim di taman Eden yang artinya manusia adalah sempurnah dari pada makhluk ciptaan lainnya yang dimaksutkan bukan berarti manusia Tuhan akan tetapi tuan atas ikan dilau dan burung diudarah pada pasal adan 2. jadi manusia bukan besar, atau hebat sama seperti Elohim pencipta dan gambarnya. Kata yang digunakan pada ay (5) “kamu akan menjadi seperti Allah" - “wihyitem kelohim" sepertinya ular sedang berupaya “membuka mata manusia" untuk nyatakan manusia yang ada saat ini tidak hebat, tidak besar seperti Penciptanya. Memang Alkitab tidak memberikan perincian tentang apa arti dua pohon dalam taman di Eden, yaitu tentang “pengetahuan baik dan jahat" dan “pohon kehidupan". Apakah dua aspek ini. Yaitu “pengetahuan dan kekekalan“ juga sudah diturunkan kepada manusia sejak diciptakan atau belum, pada bagian teks ini belum terkonfirmasi, tetapi bila kita baca pada pada ayat (22) di sana kita menemukan bahwa “manusia sejak penciptaan berpengetahuan dan kekal". Barangkali ini adalah keunggulan manusia yang tidak dimiliki Lucifer saat ia kehilangan kemuliaan Allah atau terbuang.
Ayat 8 sembunyilah manusia beserta istrinya. bukan Tuhan tidak tahu, akan tetapi bagaimana ketika bersalah mau bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat tersebut itu. tekadang ketika bersalah tidak mau bertanggung jawab terkadang bersempunyi untuk menghidar Teks pada bagian ini seluruhnya menggunakan Yahweh Elohim. Dialog antara Yahweh Elohim dengan manusia yang adalah gambar dan rupa-Nya tentang “proses mengambil dan makan buah pengetahuan baik dan jahat“. Empat kata pada ayat (10) yang penting disini adalah kata “samati" indera pendengaran dapat mendengar kehadiran Yahweh Elohim. “aku mendengar”; kata “erom” keterangan tentang “keadaan telanjang fisik“ atau “aku telanjang” ; kata “waira" membuat “aku takut” ; dan kata “waehabe" Karena-Mu “aku sembunyi”. bersembunyi karena Tuhan, adalah melakukan dosa atau melanggar firman Allah dan tidak mau datang pada Tuhan untuk keapunannya
Ayat 14~19 TUHAN dan Keadilan Satu kali kata Yahweh Elohim digunakan pada ay (14) dan dari ayat 14 ini kita juga akan melihat keadilan Tuhan atau hukuman Tuhan atas kesalah yang dilakukan. hukuman kepada ular yang paling cerdik dari segala binatang didarat, yang dengan kecerdikanya mau dipakai iblis untuk memutarbalikan firman Allah pada ayat 14, ayat 15 ular dan perempuan (Hawa)dan ayat 16 kepada perempuan,kepada laki-laki (Adam) pada (ayat 17) maka dari ayat 14-19 adalah hukuman atas ketidak setiaan atau pelanggaran firman atau kesalahan dari ketiganya perbuatan yang berakibat kepada kejatuhan manusia,akan dikerjakan TUHAN untuk memulihkan hubungan manusia dengan Yahweh Elohim
Ayat 20-24 Perubahan Kehidupan Kata Yahweh Elohim tiga kali digunakan pada bahagian ini ; Dari pihak Adam :terjadi pemberian nama kepada manusia “Eva” atau Hawa sang bunda pelanjut kehidupan (ay 20) - mirip dengan tugas mula-mula Adam saat memberikan nama kepada makhluk hidup yang TUHAN Allah ciptakan (c) Dari pihak Yahweh Elohim : manusia mengalami kehilangan taman di Eden ; manusia menjadi terbatas ; manusia tidak dapat Kembali ke kehidupan kekal : manusia dibatasi dengan kemuliaan Allah dengan “kerub dan pedang menyala dan menyambar”. (d) Manusia mengusahakan tanah lanjutan dari ayat (17~19) 21 PENERAPAN Manusia laki-laki dan perempuan sudah menjalani kehidupannya setelah menerima “keadilan TUHAN baginya". Menanti 2021 tahun saat kita membaca teks ini, untuk mengartikan tentang “penggenapan TUHAN" bahwa dari keturunan laki-laki dan perempuan akan meremukkan kepala si ular" (ay 15). Adam Perjanjian Baru lahir dari “Roh". la adalah Firman yang telah menjadi manusia, la adalah Penebus dan Juru selamat dunia. la penakluk maut. la jalan satu-satunya menuju ke “pohon kehidupan kekal". la sudah mengubah dunia dengan jalan menebusnya. Seperti manusia pertama “menerima hembusan Roh Allah demikianlah manusia yang ditebus Kristus dan dunia dicurahkan dengan Roh Allah Yang Maha Tinggi. Roh Kristus”. Supaya dengan jalan dan karya Tuhan Yesus Kristus “Sang Adam Perjanjian Baru", keturunan-Nya dalam dunia mengalami kehidupan Kristus Yesus sesuai tuntunan Roh Kudus Allah. lmanuel.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar