Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Renungan Mingguan Kristen

renungan terbaru

Gambar
RUMAH  ALLAH  DITENGAH-TENGAH KITA berbicara tetang rumah Allah maka kita berbicara tentang kemah suci dalam pembacaan ini, atau gereja yakni rumah tempat berdoa dan melakukan upacara agama krsiten, juga keluarga Allah yang dibangun atas landasan Yesus Kristus atau bait-Nya yang mulia, tempat Allah berkenan tinggal.  maka dengan demikian jika kita berbicara tentang rumah Allah ditengah-tengah kita artinya Tuhan tinggal bersama kita.  (ay. 1-8) D alam pasal ini   Perintah-perintah diberikan untuk mendirikan Kemah Suci dan memasang semua perlengkapannya di tempat-tempat yang semestinya ,Israel memasuki era yang baru, mereka akan memasang Kemah Suci dan segala perabotan yang telah dibuat sesuai perintah Tuhan. Nas dimulai dengan menunjukkan kapan pendirian Kemah Suci harus dilakukan, yaitu "hari pertama dari bulan yang pertama"   Ini semua terjadi persis pada permulaan tahun yang kedua. sebelum melihat terlalu jauh perlu diketahui bahwa Nas ini terdiri dari dua bagian. Bagian pe

KERAJAAN ALLAH DIMULAI BERSAMA YESUS KRISTUS

Gambar
  LUKAS 17:20-37 Mungkin Anda masih ingat berapa kali muncul nubuat-nubuat mengenai kedatangan Yesus kedua kali. Menjadi perdebatan banyak orang, dahulu sampai sekarang. Berita-berita ini menjadi isu yang hangat dan sangat menggairahkan. Bahkan menjadi pesan lantai whatsap, Fencebook dan lainya. dan tidak satu pun terbukti benar, banyak orang yang terkecoh olehnya. Bakan oleh kita yang selalu beribadah dan diajarkan tentang firman. Tak sedikit orang yang menjadi goncang imannya. Orang Yahudi percaya bahwa Kerajaan Allah dimulai ketika Mesias memerintah dan melepaskan Israel dari tangan musuh. Itu sebabnya, orang Yahudi sangat mendambakan kedatangan Sang Mesias. Ayat 20-21 Kerajaan Allah Kita lihat apa jawaban Yesus;  (ayat 20) Apakah Kerajaan itu bersifat fisik atau bersifat rohani? Orang -orang Yahudi, beranggapan bahwa Kerajaan Allah bersifat fisik, yaitu kerajaan Israel yang akan dipimpin Mesias yang akan mengalahkan kekuatan politik dan militer Romawi. ( orang israel ada dalam keku

KEBERPIHAKKAN PADA YANG LEMAH BERDAMPAK MEMPERSATUKAN

Gambar
  AYUB 29:1-15 KEBERPIHAKKAN PADA YANG LEMAH BERDAMPAK MEMPERSATUKAN Apa pentingnya mengingat masa lalu? Adakah sesuatu yang bisa dipelajari dari sejarah? Masa lalu bergantung bagaimana kita menyikapinya, sejarah bisa menjadi cambuk positif yang memacu sikap kita sekarang untuk mengantisipasi masa depan. Atau sebaliknya, kita bisa menjadi frustasi karena tidak mampu keluar dari jebakan masa lalu.   Ayub pasal   29-31, nampaknya suatu kesatuan sastera yang sukar dipecah-pecahkan.   Bagian pertama uraian ini, pasal 29, merupakan sebuah contoh jitu bagaimana orang Israel dahulu memikirkan suatu hidup yang bahagia. Ayat 1-6 kesaksian kekariban Ayub dengan Allah di masa lalu sebelum menderita Ketika Ayub mengingat-ingat masa lalunya, ia menyadari beberapa hal. Pertama, Tuhan mengasihinya. Tuhan memelihara dan menuntun Ayub dalam situasi baik   dan keadaan buruk (ayat 3-6).   kedua, Ayub bertumbuh menjadi seseorang yang mengasihi Allah dan mengasihi sesama. ayat 7-11). K

Yesus Kristus Hikmat Allah membenarkan, Menguduskan dan Menebus

Gambar
  Yesus Kristus Hikmat Allah membenarkan, Menguduskan dan Menebus1 korintus 1:18-31;2:1-5 Perasaan diri sebagai yang paling besar dan benar sering membuat perpecahan dalamsuatukelompok yang semula rukun. Berbeda pandangan dalam satu misi, itu wajar. Namun ketika berbeda sikap itu masalah.  Kita mengetahui bahwa perpecahan mendatangkan ketidak nyamanan bagi seluruh anggota. Inilah yang terjadi pada tahap-tahap awal terbentuknya jemaat Korintus.  Surat Paulus kepada jemaat dikorintus yang pertama , merupakan nasehat terhadap jemaat yang berpecah dalam pemberitaan injil kristus. Maka Paulus menasehati supaya ada ke satuan pada mereka sebagai jemaat. Beberapa orang dari keluarga Kloe merasakan hal itu dan menyampaikannya kepada Paulus.  Paulus menjawab sekaligus mengajarkan suatu pokok yang penting. Paulus menyebut bahwa masalah tersebut sebagai 'perselisihan di antara kamu' (ayat 11). Masalah itu ditanggapinya dengan jelas. Namun, Paulus sendiri menolak untuk dijadikan pemimpin sa