https://mimbargerejakristen.blogspot.com/2025/01/kesehatian-tentang-berkat.html BALA TENTARA SORGA MEMUJI ALLAH DI MALAM NATAL Langsung ke konten utama

Renungan Mingguan Kristen

Bahan khotba minggu besok

  Mazmur 50:1-23 adalah bagian dari kitab Mazmur yang berbicara tentang penghakiman Allah, tanggung jawab umat-Nya, dan pentingnya penyembahan yang benar. Berikut adalah penjelasan dan renungannya: Penjelasan Ayat-ayat 1. Ayat 1-6: Allah, Sang Hakim yang Adil, memanggil seluruh bumi untuk datang ke hadapan-Nya. Ia menyatakan kemuliaan-Nya dari Sion dan memanggil langit serta bumi untuk menjadi saksi penghakiman-Nya terhadap umat-Nya. Allah adalah Tuhan yang berkuasa atas seluruh ciptaan. Ia adalah Hakim yang adil dan tidak memihak. 2. Ayat 7-15: Allah menegur umat-Nya, bukan karena persembahan mereka, tetapi karena sikap hati mereka. Allah tidak membutuhkan korban bakaran mereka karena segala sesuatu sudah milik-Nya. Sebaliknya, Ia menginginkan pengucapan syukur dan ketaatan yang tulus. Allah tidak memerlukan persembahan kita untuk memenuhi kebutuhan-Nya. Ia menghendaki hati yang bersyukur dan hidup yang taat. 3. Ayat 16-21: Allah menegur orang fasik yang mengaku mengenal-...

BALA TENTARA SORGA MEMUJI ALLAH DI MALAM NATAL

 "Selamat Natal! Hari ini kita berkumpul untuk merayakan momen yang begitu istimewa—kelahiran Sang Terang Dunia, Yesus Kristus. Natal bukan hanya tentang hiasan, lagu-lagu merdu, atau hadiah, tetapi tentang kasih Allah yang begitu besar bagi kita. Mari kita luangkan waktu sejenak untuk merenungkan makna sesungguhnya dari perayaan ini, karena lebih dari 2.000 tahun yang lalu, di sebuah kandang yang sederhana, lahirlah harapan baru bagi dunia. Dan hari ini, harapan itu tetap hidup di hati kita semua. Jadi, sambutlah sukacita Natal ini dengan hati yang penuh syukur dan kasih.


TEMA: BALA TENTARA SORGA MEMUJI ALLAH DIMALAM NATAL
Penjelasan Teks Lukas 2:1-20

Teks Lukas 2:1-20 menceritakan kelahiran Yesus Kristus, sebuah peristiwa yang menjadi inti dari perayaan Natal. Berikut adalah poin-poin utama dari bagian ini:

1. Penggenapan Nubuat
Dalam ayat 1-7, Maria dan Yusuf pergi ke Betlehem karena ada sensus yang diperintahkan Kaisar Agustus. Hal ini menggenapi nubuat dalam Mikha 5:2, bahwa Mesias akan lahir di Betlehem. Walaupun Maria mengandung Sang Juruselamat, mereka menghadapi kondisi sederhana, bahkan Yesus dilahirkan di palungan karena tidak ada tempat di penginapan. Ini menunjukkan kerendahan hati Allah yang memilih menjadi manusia di tengah kesederhanaan.

2. Pemberitaan kepada Para Gembala
Dalam ayat 8-14, malaikat datang kepada para gembala untuk memberitakan kelahiran Juruselamat. Gembala, yang sering dianggap sebagai kelompok sosial rendah, menjadi yang pertama menerima kabar baik ini. Ini menunjukkan bahwa keselamatan yang dibawa Yesus berlaku bagi semua orang, tanpa memandang status sosial. Malaikat menyampaikan pesan damai dan sukacita besar: Kita lihat pada bagian ini dalam ayat 13 atau Lukas 2:13
"Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:" Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Penjelasan:
Ayat ini menggambarkan momen penuh kemuliaan ketika para malaikat menyatakan sukacita atas kelahiran Yesus Kristus.
Malaikat yang sebelumnya menyampaikan kabar kepada para gembala tiba-tiba disertai oleh bala tentara sorgawi yang besar.
Mereka semua memuji Allah, menunjukkan betapa penting dan istimewanya peristiwa kelahiran Yesus, Sang Juru Selamat, bagi umat manusia dan alam semesta.
Peristiwa ini juga memperlihatkan bahwa kedatangan Kristus adalah kabar baik bukan hanya bagi manusia, tetapi juga menjadi momen pujian bagi makhluk surgawi.



3. Respons Para Gembala
Dalam ayat 15-20, Lukas 2:15
"Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: 'Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.'"

Penjelasan:
Ayat ini mencatat respons para gembala setelah malaikat-malaikat pergi. Mereka memutuskan untuk segera pergi ke Betlehem, menunjukkan iman dan rasa ingin tahu mereka terhadap kabar yang telah disampaikan. Ini adalah contoh bagaimana seseorang dapat merespons panggilan Allah dengan tindakan yang cepat dan penuh keyakinan.

Gembala-gembala ini, meskipun berasal dari kalangan sederhana, diberi kehormatan untuk menjadi saksi pertama dari kelahiran Yesus, menunjukkan bahwa Injil terbuka untuk semua orang tanpa memandang status sosial.

Mereka kemudian menceritakan kabar baik itu kepada orang lain, memuliakan dan memuji Allah atas apa yang telah mereka lihat dan dengar.
Respons mereka mengajarkan kita untuk tidak hanya menerima kabar baik tetapi juga membagikannya kepada orang lain dan menjadikan kita harus penuh dengan pujian




Renungan Natal dari Lukas 2:1-20

Kisah ini mengundang kita untuk merenungkan makna sejati Natal:

1. Kesederhanaan Yesus
Yesus, Raja di atas segala raja, lahir dalam kesederhanaan di palungan. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak memandang kekayaan atau status duniawi. Apakah kita mau belajar rendah hati seperti Kristus dan menghargai kesederhanaan?

2. Keselamatan untuk Semua
Kabar baik pertama kali disampaikan kepada para gembala, menunjukkan bahwa kasih Allah melampaui batas-batas sosial. Natal adalah momen untuk merangkul semua orang tanpa memandang latar belakang mereka. Apakah kita telah menunjukkan kasih kepada mereka yang membutuhkan atau yang sering terpinggirkan?

3. Respons terhadap Kabar Baik
Seperti para gembala, kita dipanggil untuk merespons kabar baik dengan iman, tindakan, dan kesaksian. Natal bukan hanya perayaan, tetapi panggilan untuk membagikan kasih dan sukacita Allah kepada dunia. Sudahkah kita menjadi saksi Kristus dalam hidup kita sehari-hari?

4. Damai Sejahtera
Pesan Natal adalah damai sejahtera bagi semua manusia. Di tengah dunia yang penuh konflik dan kekhawatiran, Natal mengingatkan kita bahwa damai sejahtera hanya dapat ditemukan di dalam Kristus. Apakah hati kita dipenuhi damai Kristus, dan apakah kita menjadi pembawa damai bagi orang lain?

Melalui Lukas 2:1-20, kita diajak untuk merayakan Natal dengan hati yang penuh syukur, hidup yang sederhana, dan tindakan kasih yang nyata, sambil membagikan sukacita keselamatan kepada dunia.

Komentar

Postingan Populer