Cari Blog Ini
Blog ini berisi khotba/ renungan, petunjuk, dogma, dalam pelayanan sebagai mimbar injili. bagaimana inovasi digital meningkatkan pengalaman pelanggan, tantangan yang dihadapi, serta strategi untuk memberikan layanan terbaik di dunia yang semakin terkoneksi. Bersiaplah untuk memahami bagaimana dunia pelayanan bergerak menuju masa depan yang lebih efisien dan inovatif dalam gereja dan semua secara luas
Renungan Mingguan Kristen
Kebenaran yang Sejati
Tema: Kebenaran yang Sejati
Pembacaan: Filipi 3:1–16
Latar Belakang Penulisan
Surat Filipi ditulis oleh Rasul Paulus saat ia berada dalam penjara (kemungkinan besar di Roma).
Jemaat Filipi adalah salah satu jemaat yang paling dekat dengan Paulus, dan surat ini penuh dengan kasih dan dorongan.
Renungan: Untuk ibadah dalam unsur-unsur Jemaat “Kebenaran yang sejati”
Pendahuluan:
Banyak orang berlomba-lomba untuk mencapai sukses duniawi: kekayaan, kedudukan, dan pengaruh. Namun, Paulus mengajarkan bahwa hidup Kristen sejati adalah tentang mengejar Kristus — bukan dunia.
Poin 1: Jangan Bersandar pada Pencapaian Duniawi (Ayat 4-6)
Paulus punya segalanya: status, reputasi, dan ketaatan hukum. Tapi semua itu ia anggap rugi dibanding pengenalannya akan Kristus. Kita pun harus berhati-hati agar tidak membanggakan prestasi rohani atau hal duniawi sebagai dasar keselamatan.
Amsal 16:18 Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. Yakobus 4:6 Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang rendah hati. Amsal 27:2 biarkan orang lain memuji engkau, dan bukan mulutmu sendiri, orang lain, dan bukan bibirmu sendiri
Flipi 2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.
Poin 2: Kenali Nilai Sejati dari Kristus (Ayat 7-9)
Mengapa Paulus rela kehilangan segalanya? Karena nilai pengenalan akan Kristus tidak ternilai harganya. Pertanyaannya: apakah kita juga menilai Yesus lebih berharga dari segalanya dalam hidup ini?
Poin 3: Mengejar Tujuan Surgawi (Ayat 12-14)
Hidup Kristen adalah sebuah perlombaan. Kita belum sampai garis akhir, tapi kita terus maju. Lupakan masa lalu, entah kegagalan atau keberhasilan. Fokus pada tujuan: menjadi serupa dengan Kristus dan menerima mahkota kehidupan.
Poin 4: Dewasa Rohani dan Konsisten (Ayat 15-16)
Orang dewasa rohani tidak cepat puas. Ia terus bertumbuh dan hidup sesuai dengan kebenaran yang telah ia terima. Hidup Kristen bukan hanya soal tahu, tapi hidup sesuai dengan apa yang kita tahu.
Berikut 5 pertanyaan panduan diskusi berdasarkan Filipi 3:1–16,lengkap dengan jawaban yang merujuk langsung pada ayat-ayatnya:
1) Apa yang Paulus maksud dengan 'percaya kepada Kristus' dibandingkan dengan 'percaya pada hal lahiriah'?
Jawaban: Dalam ayat 3, Paulus berkata bahwa orang yang sejati disunat adalah mereka yang "beribadah oleh Roh Allah, bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah." Dalam ayat 4–6, Paulus menunjukkan bahwa sekalipun ia punya banyak alasan untuk bermegah secara lahiriah (keturunan, ketaatan hukum Taurat, dan reputasi sebagai orang Farisi), semua itu bukan dasar keselamatannya.
2) Mengapa Paulus menganggap segala sesuatu sebagai kerugian demi pengenalan akan Kristus?
Jawaban: Dalam ayat 7–8, Paulus menyatakan bahwa segala keuntungan duniawi yang dulu ia anggap berharga, sekarang dianggap sebagai kerugian karena pengenalan akan Kristus Yesus. Ia bahkan menganggap semuanya sampah agar dapat memperoleh Kristus (ayat 8) dan berada dalam Dia (ayat 9), dengan memiliki kebenaran yang berasal dari Allah melalui iman, bukan dari hukum Taurat.
3) Apa yang dimaksud Paulus dengan "mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya serta persekutuan dalam penderitaan-Nya"?
Jawaban: Dalam ayat 10–11, Paulus menunjukkan kerinduannya untuk mengalami Kristus secara pribadi: mengenal kuasa kebangkitan-Nya (hidup baru dalam kemenangan atas dosa) dan turut menderita bersama-Nya (persekutuan dalam penderitaan). Tujuan akhirnya adalah mencapai kebangkitan dari antara orang mati (ayat 11).
Bonus soal
4) Bagaimana sikap Paulus terhadap pertumbuhan rohani dan tujuan hidupnya?
Jawaban: Dalam ayat 12–14, Paulus mengakui bahwa ia belum mencapai kesempurnaan rohani, namun ia terus mengejar dan berjuang untuk memperoleh apa yang Kristus Yesus telah sediakan baginya. Ia berkata, "melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku" (ayat 13) serta "berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (ayat 14).
5) Apa nasihat Paulus bagi orang-orang percaya dalam hal kedewasaan rohani?
Jawaban: Dalam ayat 15–16, Paulus mendorong mereka yang telah dewasa secara rohani untuk berpikir seperti dia — yakni terus bertumbuh dan mengejar Kristus. Ia juga mengatakan bahwa bila ada yang belum memiliki pemahaman yang sama, Allah akan menyatakannya. Dan pentingnya, setiap orang harus hidup seturut dengan tingkat pertumbuhan rohani yang telah dicapai (ayat 16).
Postingan Populer
PEMBERDAYAAN YANG DI KEHENDAKI TUHAN
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar