Renungan Mingguan Kristen

renungan terbaru

Gambar
RUMAH  ALLAH  DITENGAH-TENGAH KITA berbicara tetang rumah Allah maka kita berbicara tentang kemah suci dalam pembacaan ini, atau gereja yakni rumah tempat berdoa dan melakukan upacara agama krsiten, juga keluarga Allah yang dibangun atas landasan Yesus Kristus atau bait-Nya yang mulia, tempat Allah berkenan tinggal.  maka dengan demikian jika kita berbicara tentang rumah Allah ditengah-tengah kita artinya Tuhan tinggal bersama kita.  (ay. 1-8) D alam pasal ini   Perintah-perintah diberikan untuk mendirikan Kemah Suci dan memasang semua perlengkapannya di tempat-tempat yang semestinya ,Israel memasuki era yang baru, mereka akan memasang Kemah Suci dan segala perabotan yang telah dibuat sesuai perintah Tuhan. Nas dimulai dengan menunjukkan kapan pendirian Kemah Suci harus dilakukan, yaitu "hari pertama dari bulan yang pertama"   Ini semua terjadi persis pada permulaan tahun yang kedua. sebelum melihat terlalu jauh perlu diketahui bahwa Nas ini terdiri dari dua bagian. Bagian pe

RENUNGAN TERBARU

Dilengkapi dalam panggilan Allah 

 Pendahuluan 
 kualifikasi hamba Allah

 Samuel adalah Penjaga tabut Allah dan memelihara lampu rumah Allah, yaitu mengisinya dengan minyak setiap sore supaya tetap menyala sepanjang malam.maka dia adalah seorang hambah Allah dibawah bimbingan imam Eli, Hamba Allah bukanlah sembarang orang. Ia adalah seorang yang dipakai Tuhan sebagai alat-Nya untuk menyampaikan atau mewujudkan rencana Allah dalam kehidupan umat-Nya. Oleh sebab itu ada kualifikasi tertentu yang ada pada setiap hamba Tuhan sejati. Seorang menjadi hamba Tuhan bukan karena bakat. Tugas hamba Tuhan meskipun masa kini dapat dipelajari di sekolah teologi dlsb., tidak hanya terkait dengan pengetahuan dan keterampilan. Tugas hamba Tuhan hanya dapat dilakukan dengan benar bila orang tersebut diurapi, disertai, dipenuhi oleh kehadiran Tuhan dalam kuasa dan kebenaran-Nya. Dari zaman ke zaman Allah menyiapkan para hamba Tuhan berkualifikasi.

 Penyiapan hamba Tuhan. Paling tidak ada dua kualifikasi hamba Tuhan yang sedang diproses Tuhan dalam hidup Samuel. Pertama, panggilan. Tuhan yang memilih, memanggil, menyiapkan seseorang menjadi hamba-Nya. Tanpa panggilan, orang hanya akan menjadi seorang hamba Tuhan yang mengandalkan cita-cita, ambisi, dan kemampuannya sendiri. Dalam terang Alkitab, orang yang demikian disebut hamba Tuhan palsu.

Kedua, hamba Tuhan harus memiliki sikap hati yang taat. Sebagai pelayan Tuhan, haruslah seseorang belajar untuk menundukkan segala hal di bawah kehendak Allah. Kedua hal inilah yang tengah dibentuk Tuhan dalam diri Samuel ketika Ia memanggilnya.

AYAT 1-10 FIRMAN TUHAN KEPADA SAMUEL

Israel pada masa itu berada dalam situasi yang kacau tanpa hukum, dimana setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri (bdk. Hak. 21:25). Sudah lama Tuhan tidak menyatakan diri.  artinya pada zaman imam Eli; Tuhan tidak menyatakan firman-Nya  Namun kemudian Tuhan memperdengarkan suara-Nya kepada Samuel.

Terkadang ketiadaan pemimpin dan aturan dapat membuat kehidupan menjadi kacau, itulah mengapa kehidupan, Negara, atau oraganisasi apapun butuh akan peraturan atau yang kita sebut dengan Hukum.

Tiga kali Tuhan memanggil Samuel dan tiga kali pula Samuel mengira bahwa yang memanggilnya adalah Imam Eli (4-9). Ia memang belum pernah menerima pernyataan firman Tuhan secara langsung (7). Setelah panggilan yang keempat kali, atas petunjuk Imam Eli, Samuel pun menjawab, "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar (10).

Tuhan selalu memanggil setiap umat-Nya tampa henti sampai kita menyadari akan kehadiran dan panggilan Tuhanlah itu.

dan terkadang untuk menegrti panggilan suara Tuhan itu, kita butuh bimbingan imam lain yang walaupun imam tersebut Tuhan tidak pernah nyatakan suaranya.

Tuhan berbicara kepada mereka yang mau patut dan taat dalam pelayaan dengan tidak dibawah arus juga pada dia yang mau membuka diri serta menyendengkan telinga untuk mendengarkan suara Tuhan berbicara pada dia

 Ayat 11-14  Allah berbicara kepada samuel

Rupanya Tuhan memiliki rencana tertentu atas Israel dan atas Eli serta keluarganya. Allah begitu marah atas tindak tanduk keluarga Eli dalam pelayanan mereka sebagai imam. Karena itu Ia berkeputusan untuk mengakhiri kepemimpinan Eli dan keluarganya sebagai imam, akibat segala dosa yang mereka perbuat. Begitu marahnya Allah sehingga tidak ada yang bisa mengubah keputusan itu, baik melalui korban sembelihan, maupun korban sajian (ayat 14). Perhatiakn Walaupun yang membuat kesalahan adalah anak-anak Eli yang jahat. 1 samuel 2: 12-36 Tetapi Eli tetap menerimah hukuman karena sebagai orang tua ia tidak memarahi mereka “ ia gagal mendidik anak-anaknya, juga sebagai imam ia gagal menguduskan anak-anaknya karena kita ketahui bahwa; imam berkaitan dengan tugas menguduskan.

Pesan penting bagi kita baik sebagai pnt, sym,pdt dan imam-imam yakni kepalah keluarga dan orang tua dalam keluarga bahwa; menjadi orang tua adalah tugas pelayan Tuhan. bukan hanya tentang melayani dan menguduskan jemaat tetapi juga tentang menguduskan diri dan keluarga sendiri.

Ayat 15-18 samuel menyatakan kesalahan dan ketetapan Tuhan atas keluarga Eli

Tidak mudah bagi Samuel menjadi nabi untuk menyampaikan berita penghukuman dari Tuhan bagi Eli, bapak dan mentor rohaninya. Yang memberitahu Samuel bahwa Allahlah yang memanggilnya, yang kepadanya nubuat penghukuman ditujukan (ayat 12,13 ).Bagaimana mungkin Samuel sekarang berkata-kata melawan Eli ?

Katakan apa yang disampaikan firman  dan jangan pernah menyembunyikan, nyatakan apa yang salah, tegor dia tanpa memandang estatus, karena firman untuk itulah firman Tuhan. 1 Timotius 3 : 16 (segalah tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran).  jangan hubungan emosional kita membuat kita enggan untuk menyatakan yang salah, dan benar; jangan pernah membenarkan yang salah dan menyarakan yang benar.

Ayat 19-21 samuel menjadi imam dan hakim.

Ketiga, jarangnya pernyataan firman Tuhan di zaman Eli (ayat 1) dengan tidak pernah gagal-Nya firman Tuhan pada masa Samuel. Bahkan perkataan Samuel pun sampai ke seluruh Israel (ayat 3:19-4:1a). Semua berkait dengan kata, firman, atau davar dari Allah (davar, kata Ibrani untuk 'kata'/'firman'). Karena itu, ketika Samuel bangun untuk keempat kalinya dan mendengarkan firman Tuhan, ia bangun untuk menjadi bagian dari suksesi kenabian menggantikan Eli (ayat 20). Allah sendiri yang memilih Samuel, dan Ia menyertainya (ayat 19). Dari sudut pandang narasi ini, Samuel adalah nabi yang sejati. Ia yang mendengarkan panggilan Tuhan itu bertumbuh dewasa untuk menjadi pendengar dan pemberita davar Allah yang sejati. samuel  menjabat sebagai imam dan menjadi nabi serta hakim di israel 

Jelas bahwa hidup Samuel adalah teladan, dan hidup Eli adalah peringatan bagi kita. Sebagai Kristen, entah sudah berapa banyak firman, khotbah, renungan, tulisan dll. tentang kebenaran firman Tuhan yang melewati dan meriuhrendahkan hidup kita. Jangan sia- siakan semua itu. Bangun dan dengarkan, lakukan dan beritakan!

 Renungkan: Semua orang percaya adalah pemberita-pemberita firman dengan misi penting di tengah zaman yang genting (ayat 1Pet. 2:9).

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERDAYAAN YANG DI KEHENDAKI TUHAN

Taat menjadi murid Tuhan

Roh Kudus Allah dan Pemberitaan Allah