KEKUATAN DAN KESETIAAN CINTAKebannyakan kidung agung merupakan percakapan antara kedua kekasih. ( kid 1;9 dst 1: 4: dst 6:2 Kitab ini terdapat 8 pasal puisi cinta, yang diungkapkan pada waktu pasangan yangbersangkutan tidak hadir. kitab ini dalam kehidupan orang yahudi selalu dibacakan pada hari raya paskah, sedangkan bapa-bapa gereja menurut tafsiran alegoris menetapkan arah bagi penafsiran kristen dengan melihat dalam kitab ini kasih krsitus bagi jemaat atau bagi orang-orang percaya secara pribadi.
Dalam pasal satu ini kita kan menemukan bahwa penulisnya adalah salomo; bakan menurut tradisi salomo diyakini sebagai penulis. akan tetapi ketika di lihat pada isinya nampanya toko utama nya adalah suara wanita yang disebutkan kekasi dan suara laki-laki. tetapi itu juga tidak pasti salomo. nama salomo disebutkan berapa kali tetapi ia tidak pernah menjadi pembicara
sebab kita ketahui bahwa salomo mempunnyai 700 istri sedangkan puisi cinta ini kebanyakan adalah merupakan percakapan antara kedua kekasih. Jadi dari salomo mungkin berarti karena dalam tradisi hikmat salomo yang dikenal hikmatnya. Itulah mengapa kemudian kitab ini disebut bahwa dari salomo. Dalam pasal satu pembacaan ini adalah kidung puisi cinta yang rindu. Yang kemudian menggambarkan keinginan yang kuat dari kedua kekasih pada waktu berpisah. Kita lihat pada isi pembacaan ini masing-masing kekasih saling memuji keindahan pasangannya yang diungkapkan dengan bahasa –bahasa kiasan . Menjadi perhatian bagi kita bahwa dalam cinta mengagumi dan memuji keindahan pasangan adalah gaya hidup pasangan yang harmonis dan penuh cinta yang tulus.
Dimana kita lihat Bagian pembacaan ini terbagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
ayat 2-4a suara sang mempelai perempuan. Yang kemungkinan berbeda status sosialnya sang perempuan mungkin seorang dari rakyat pekerja .
Pasangan yang sedang menjalin cinta ini saling mengekspresikan kerinduan, Mempelai perempuan tidak merasa tabu dengan kerinduannya akan kecupan mempelai
Kecupan ini dikaitkan dengan pengertian cinta yang telah dinikmatinya dari mempelai laki-laki (2 ) ia memuji cara mempelai laki-laki itu mencintainya
Kerinduan itu bukan timbul dari dirinya sendiri melainkan merupakan suatu respons terhadap cinta mempelai laki-laki kepadanya.
kisah cinta ini adalah antara wanita sederhana kepada seorang yang mengembalakan kawanan domba
Cinta sejati tidak memandang perbedaan sebagai penghalang, apalagi kalau perbedaan itu dipakai untuk membeda-bedakan Hal ini sedikit tergambarkan dalam puisi pertama dari Kidung Agung. (4), sang raja telah membawah aku ke maligai.
Maligai adalah: ( tempat kediaman raja atau istana ) ungkapan ini adalah suatu kiasan yang menggambarkan akan bagaimana sang kekasih telah membawah dia dalam istana cintanya yang indah. gambaran dari ayat ini kemungkinan mereka sudah tunangan.
ayat 4b suara para sahabat, “kami akan bersorak-sorak dan layaklah mereka cinta kepadamu.
ayat 5-7, kembali sang perempuan, sahabat. Fungsi suara para sahabat ini menjadi pemberi semangat untuk pasangan itu tetap setia satu sama lain, walaupun dihadang tantangan.
Pada ayat ini ada suport dari para sahabat atas kisah cinta yang bergebuh itu
Hasrat yang begitu besar ini belum tercapai. Ada penghalang yang harus diterobos. (5). Hitam kulitnya disebabkan oleh sinar matahari yang membakarnya justru menarik perhatian sang lelaki. Pada ayat 5 ini bukan diskriminasi yang terjadi tetapi kita akan melihat bahwa nampaknya dia adalah wanita pekerja kras. namun cantik seperti kema orang kedar seperti tirai-tirai orang salma dua suku badui di arabia kemah mereka pada umumnya dibuat dari bulu domba jantan hitam yang di sebut dengan beit sha’ar yang artinya Rumah lembut, juga menyerap panas serta tahan air hujan. maka dengan demikian adalah kiasan. hitam tapi lembut dan indah serta memberikan kehangatan kenyamanan sebagaiman fungsi rumah yakni tempat untuk melepas lelah,dan berlindung, serta tempat menyinpan barang berharga. demikianlah dirasakanya cinta itu. lalu kita lihat nampaknya? karena kerja krasnya ia tidak menjaga kebun anggurnya artinya kebutunah diri atau kecantikan dirinya tidak ia jaga. tidak di jaga tidak dimaksud bahwa tidak melawat diri, ia melawat diri tetapi kerja kerasnyalah yang membuat demikian. dan ini dapat kita lihat pada ayat berikut ini. (6). Dengan percaya diri, sang perempuan mengatakan dirinya cantik
Komentar
Posting Komentar