Langsung ke konten utama

Renungan Mingguan Kristen

Perencanaan

  Perencanaan yang Baik Memberi Arah yang Baik  Setiap pribadi pastilah memiliki tujuan dan cita-cita dalam kehidupannya. Maka untuk mencapai tujuan dan cita-cita tersebut setiap pribadi harus memiliki manajemen diri yang baik. Sebuah keluarga idealnya dimulai dari pribadi calon suami dan calon istri yang sepakat untuk membentuk keluarga dengan tujuan menjadi keluarga yang sejahtera dan bahagia, baik secara material/biologis maupun spiritual; keluarga yang hidup dalam kasih Kristus. Oleh karenanya, aspek perencanaan keluarga Kristen menjadi sangat penting. Perencanaan yang baik akan memberi arah yang baik bagi perjalanan keluarga. Perencanaan akan menghasilkan keteraturan. Pada 1 Korintus 14:33 dikatakan bahwa Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai sejahtera atau keteraturan. Semakin baik perencanaan keluarga maka semakin teraturlah keluarga itu. Sejak proses praperkawinan (pacaran, pertunangan) perencanaan sudah harus dimulai. Setelah perkawinan, perencanaan tersebut ...

KESEHATIAN KITA DALAM MENYEMBA

 


Mazmur 50:1-23 adalah bagian dari kitab Mazmur yang berbicara tentang penghakiman Allah, tanggung jawab umat-Nya, dan pentingnya penyembahan yang benar. Berikut adalah penjelasan dan renungannya:


Penjelasan Ayat-ayat

1. Ayat 1-6:
Allah, Sang Hakim yang Adil, memanggil seluruh bumi untuk datang ke hadapan-Nya. Ia menyatakan kemuliaan-Nya dari Sion dan memanggil langit serta bumi untuk menjadi saksi penghakiman-Nya terhadap umat-Nya.

Allah adalah Tuhan yang berkuasa atas seluruh ciptaan.

Ia adalah Hakim yang adil dan tidak memihak.


2. Ayat 7-15:
Allah menegur umat-Nya, bukan karena persembahan mereka, tetapi karena sikap hati mereka. Allah tidak membutuhkan korban bakaran mereka karena segala sesuatu sudah milik-Nya. Sebaliknya, Ia menginginkan pengucapan syukur dan ketaatan yang tulus.

Allah tidak memerlukan persembahan kita untuk memenuhi kebutuhan-Nya. Ia menghendaki hati yang bersyukur dan hidup yang taat.



3. Ayat 16-21:
Allah menegur orang fasik yang mengaku mengenal-Nya tetapi hidup dalam dosa. Mereka melanggar hukum-Nya, berbuat jahat, dan tidak takut kepada Allah.

Allah tidak berkenan kepada orang yang hidup dalam kemunafikan.


4. Ayat 22-23:
Allah memperingatkan umat-Nya agar bertobat sebelum penghakiman datang. Ia menjanjikan keselamatan kepada mereka yang memuliakan-Nya melalui hidup yang benar.

Pertobatan dan hidup yang memuliakan Allah akan membawa keselamatan.


Renungan

1. Allah adalah Hakim yang Adil
Kita diingatkan bahwa Allah memeriksa hati setiap orang. Ia tidak hanya melihat tindakan lahiriah, tetapi juga motivasi di baliknya. Apakah ibadah kita sungguh-sungguh untuk memuliakan Allah atau hanya formalitas?


2. Hati yang Bersyukur Lebih Berharga daripada Ritual
Persembahan atau pelayanan tanpa hati yang tulus tidak berkenan di hadapan Allah. Allah menghendaki hubungan yang intim dengan umat-Nya, di mana kita hidup dalam ketaatan dan syukur.


3. Jangan Hidup dalam Kemunafikan
Sebagai umat Allah, kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan firman-Nya. Mengaku mengenal Allah tetapi tetap hidup dalam dosa adalah sikap yang menghina kekudusan-Nya.


4. Pertobatan Membawa Keselamatan
Allah memberikan kesempatan bagi semua orang untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Mereka yang memuliakan Allah dengan hidup yang benar akan menikmati keselamatan yang kekal.


Aplikasi dalam Hidup

Periksa hati kita: Apakah ibadah dan pelayanan kita benar-benar berkenan di hadapan Allah?

Tingkatkan pengucapan syukur dalam doa dan hidup sehari-hari.

Hindari kemunafikan dalam beriman, jadilah saksi Kristus yang nyata dalam perkataan dan perbuatan.

Bertobatlah dari dosa dan hiduplah memuliakan Allah.


Mazmur ini mengingatkan bahwa Allah menghendaki hubungan yang sejati dengan umat-Nya, bukan sekadar formalitas ibadah, tetapi hati yang penuh kasih dan ketaatan.

Komentar

Postingan Populer