Renungan Mingguan Kristen

renungan terbaru

Gambar
RUMAH  ALLAH  DITENGAH-TENGAH KITA berbicara tetang rumah Allah maka kita berbicara tentang kemah suci dalam pembacaan ini, atau gereja yakni rumah tempat berdoa dan melakukan upacara agama krsiten, juga keluarga Allah yang dibangun atas landasan Yesus Kristus atau bait-Nya yang mulia, tempat Allah berkenan tinggal.  maka dengan demikian jika kita berbicara tentang rumah Allah ditengah-tengah kita artinya Tuhan tinggal bersama kita.  (ay. 1-8) D alam pasal ini   Perintah-perintah diberikan untuk mendirikan Kemah Suci dan memasang semua perlengkapannya di tempat-tempat yang semestinya ,Israel memasuki era yang baru, mereka akan memasang Kemah Suci dan segala perabotan yang telah dibuat sesuai perintah Tuhan. Nas dimulai dengan menunjukkan kapan pendirian Kemah Suci harus dilakukan, yaitu "hari pertama dari bulan yang pertama"   Ini semua terjadi persis pada permulaan tahun yang kedua. sebelum melihat terlalu jauh perlu diketahui bahwa Nas ini terdiri dari dua bagian. Bagian pe

Tuhan sendiri yang akan Memberikan satu Tanda

 

 

PEMBACAAN ALKITAB : YESAYA 7 : 10 ~ 14

Tema : Tuhan Sendirilah yang akan Memberi Satu Tanda

 

Nabi Yesaya adalah salah satu nabi lsrael yang berpengaruh besar di bidang keagamaan dan politik dizamannya, di tengah kemelut bangsanya.

  Yesaya dikaruniai talenta untuk “melihat“ apa yang tidak bisa dilihat orang lain (Yesaya 6 : 1 dst); dan penglihatannya itu berpengaruh pada pesan kenabian serta keputusan-keputusan

yang diambilnya. lni juga yang membedakan nabi Yesaya dengan nabi-nabi palsu waktu itu yang hanya bernubuat demi perut dan agar disenangi.

 Ayat 1 dan 2 dari pasal 7 menggambarkan situasi genting waktu itu. Kerajaan Israel terpecah dua. Ahaz menjadi raja di Yehuda. Sedangkan raja lsrael waktu itu - Pekah - bersekongkol dengan raja Aram - Rezin - untuk menyerang dan menaklukkan Yehuda. Hal ini membuat Ahaz ketakutan.

Dalam ketakutannya, dan perhitungan militernya, Ahaz sesungguhnya bermaksud bersekutu dengan Tiglat Pilesar menyerang Pekah dan Rezin.

Disinilah Allah campur tangan, mengutus Yesaya mengunjungi Ahaz dan menyuruhnya membatalkan niatnya berkoalisi dengan Asyur.

Seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin demikanlah hati Ahas dan Rakyatnya ketakutan .

Aram berkemah diwilaya Efram, melawan musuh kemenangan tak mereka dapatkan .pada saat –saat itulah firman Tuhan kepada Yesaya agar keluar menemui Ahas agar katakan padanya:

Tegukanlah hatimu,  dan tinggalah tenang , jangan kau takut,dan jaganah kau kecut hatimu.

Sebab dua puntung api yang berasap: Keduanya  yang mau menyerang Yehuda (Resin dan Aram oleh karena aram dan Efraim yang telah merancang yang jahat firman Tuhan Efraim.

Tuhan tidak akan sampai membiarkan hal itu padamu.

Sebab musumu yang menaku nakutimu Efraim !

Dalam Enam puluh lima tahun akan pecah .

Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu. Biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertnggi yang diatas.            Tuhan bisa melakukan

 Lihatlah kesetiaan dan kebenaran dari Allah di sini.

Allah memberitahukan kepada kita tidak lain daripada apa yang Dia mampu dan siap buktikan.

Maka jika hari ini dan masih sampai saat ini kita masih berfikir bahwah tidak masuk akal masa Tuhan jadi manusia maka akal mana yang kamu pakai.

Sementara kamu berseru Allah Maha Besar, Allah Maha Kuasa dimana kamu mengakui Tuhan bisa melakukan apapun dan apapun bisa terjadi atas kehendak Tuhan

walaupun Ahaz bukanlah raja yang saleh dan baik,

dan kedua bangsa mau menyerang yang telihat bagaikan dua puntung api yang berasap“

 artinya, mereka ganas, kelihatannya jaya, namun kejayaannya semu, sebentar lagi kehebatan mereka akan lenyap - bara akan berobah menjadi abu.

 kemampuan Tuhan. Yesaya sudah menjamin bahwa dia tidak perlu takut terhadap musuh yang akan menyerangnya

Karena itu Yesaya mengatakan kepada Ahaz : mintalah tanda bukti. Bukti itu akan diberikan supaya Ahaz tidak ragu akan keperkasaan Tuhan, agar Ahaz percaya bahwa dia tidak akan ditinggalkan.

Ahaz dengan basa-basi agar nampak beriman mengatakan dia “tak mau meminta tidak mau mencobai Tuhan”

. Sepintas lalu kalimat ini dapat diartikan sebagai tanda ketaatan dan penyerahan Ahaz pada Allah.

Namun ini sebenarnya tanda pura-pura saleh, Ahaz lebih percaya pada perhitungan militernya, sehingga lebih suka bergantung pada raja Asyur, dan Yesaya mengetahui kepura-puraan itu seperti yang nyata dalam.

 Ayat 13 : ....kekesalan Yesaya terhadap Ahaz, malah keturunan Daud pangilan yang juga mengingatkan Ahas sebaga keturunan yang diberkati dan yang akan menjadi berkat  “Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga.?

Ayat 14 : ...Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda. Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel“.

Matius 1:23

Sesunggunya anak dara itu kan mengandung dan melahirkan serang  anak laki-laki dan mereka akan menamakan Dia Imanuel yang berarti Allah Menyertai Kita

Merupakan penyampain malaikat Tuhan kepada Yusuf sewaktu kebimbangan untuk mengambil maria sebagai istrnya dalam mimpi

Dengan kalimat ini sebenarnya Yesaya :

1) Menyampaikan visi dan nubuat tentang apa yang akan terjadi malah jauh sesudah masa pemerintahan Ahaz.

2) Dengan visi ini Yesaya menyampaikan bahwa Allah dapat melakukan apa yang tidak mungkin bagi manusia: yaitu keselamatan akan datang melalui seorang perempuan dan seorang bayi. Seorang perempuan perawan - yang memang dipandang lemah dan makluk kelas dua di jaman itu - darinya Allah akan membuat mujizat, yaitu seorang perawan bisa melahirkan Anak.

3.1 Terkadang dalam ketakutan akan kehilangan jabatan dan harta milik, manusia berusaha mencari koalisi, dengan pihak musuh sekalipun, demi mempertahankan status quo, mempertahankan harga diri. mempertahankan jabatan dll. (Ahaz mau berkoalisi dengan seorang raja yang tidak beriman - Tiglat Pilesar dari Asyur - demi melawan orang yang mau menyerangnya - Raja Pekan dan Rezin).

Di saat paling kelam sekalipun, seperti yang dialami Ahaz Allah senantiasa mempunyai jalan keluar, walau jalan keluar dari Allah itu, tidak selamanya sama dengan perhitungan manusiawi kita.

Sayangnya kita cenderung memilih perhitungan kita sendiri.

Dalam banyak komunitas sekarang ini, orang berlomba menjadi yang paling hebat, paling kaya dan paling-paling yang lain.

 Allah malah sebaliknya. Allah memakai dan datang dalam tanda-tanda yang sangat rapuh. Seorang perempuan dan seorang bayi. Makluk-makluk yang tidak perkasa di mata manusia. Perempuan terkadang mengalami kekerasan. Anak-anak dianggap baru berguna mungkin di masa depan bukan sekarang. Karena itu mereka bukan yang utama. Menarik bahwa yang tidak utama, yang dipandang sebelah mata, adalah yang berharga di mata Allah.

lni koreksi pada pola pikir kita sekaligus wanti-wanti bagi kita. Ketika kita menganggap seseorang enteng dan tidak penting, jangan-jangan kita sedang meremehkan orang yang diperkenankan oleh Allah.

3.3 Pesan Natal adalah ajakan bagi kita untuk jangan bersandar pada perhitungan manusiawi, kita yang cenderung terpukau pada koalisi dan sekutu yang kuat; pada kekayaan dan kepintaran yang memukau. Allah yang mahakuasa itu menampakkan kekuasaan-Nya dalam simbol-simbol dan bentuk-bentuk yang rapuh.

3.4 Perempuan dan anak. Dia mau menguji, apakah kita cukup percaya pada-Nya, pada tanda-Nya yang rapuh ataukah iman kita adalah iman basa-basi, yang tak tahan goncangan apalagi badai.

Berbahagialah orang yang memahami pesan sorgawi.

Kita bisa kuatir di tengah tantangan kehidupan, tapi jangan pernah kehilangan iman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERDAYAAN YANG DI KEHENDAKI TUHAN

Taat menjadi murid Tuhan

Roh Kudus Allah dan Pemberitaan Allah