Renungan Mingguan Kristen
Taat menjadi murid Tuhan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Taat menjadi murid Tuhan
Matius 26:17-25
1.
Paskah dalam
perjanjian lama
Di
sini diceritakan bagaimana Kristus merayakan Paskah. Dibuat takluk di bawah hukum
Taurat, Ia tunduk kepada segala peraturannya, dan perayaan Paskah adalah salah
satunya. Hari Paskah dirayakan untuk mengenang keluarnya bangsa Israel dari
Mesir, hari kelahiran bangsa itu. Sudah menjadi tradisi bangsa Yahudi bahwa
pada masa datangnya Mesias, mereka akan ditebus pada hari yang sama dengan hari
keluarnya bangsa Israel dari Mesir, dan ini benar-benar digenapi karena Kristus
mati sehari setelah Paskah, yaitu saat mereka memulai perjalanan mereka untuk
keluar dari Mesir.
Arti Paskah dalam Perjanjian Baru
2.
Adapun
di dalam Perjanjian Baru, Paskah menunjukkan pengorbanan Yesus di kayu salib.
Pengorbanan itulah yang membebaskan manusia dari perbudakan dosa-dosa. Dengan
demikian arti Paskah dalam Perjanjian Baru bisa disebut sebagai tindakan kasih
Allah kepada manusia yang jatuh dalam dosa.
Waktu Kristus makan perjamuan Paskah adalah waktu biasa yang telah ditentukan oleh Allah, dan kebiasaan ini dijalankan oleh orang-orang Yahudi keluaran 12:14-20 hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun,kamu harus merayakannya sebagai ketetapan.
(ay. 17), Pada
hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, yang tahun itu jatuh pada hari
kelima minggu itu, yang berarti hari Kamis dalam kalender kita. Beberapa orang
telah mengemukakan pendapat bahwa Tuhan kita Yesus merayakan Paskah kali itu
lebih awal dari orang lain. hari pertama keluaran 12:15 Tempat yang secara khusus ditunjukkan-Nya sendiri
kepada para murid, setelah mereka bertanya (ay.17), Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?.
.
Mereka tahu betul bahwa persiapan Paskah harus dilakukan, dan itu merupakan
urusan mereka sebagai pelayan-Nya. Di
mana Engkau kehendaki kami mempersiapkannya? Perhatikan, sebelum diadakan
ibadah yang khidmat, perlu adanya persiapan yang khidmat juga.
(ay. 18), Mereka
tidak mau memilih tempat tanpa petunjuk dari-Nya, dan dari Dialah mereka
mendapatkan petunjuk. Dia mengirim mereka kepada si Anu yang kemungkinan adalah
seorang teman dan pengikut-Nya, dan ke rumahnyalah Dia mengundang diri-Nya
serta para murid-Nya. Katakan kepadanya,
waktu-Ku hampir tiba. Maksud-Nya adalah waktu kematian-Nya, yang di tempat
lain juga disebut sebagai saat-Nya (Yoh. 8:20; 13:1). Waktu atau saat itu telah ditetapkan menurut
rencana Allah, ke mana hati-Nya melekat, dan yang telah sering Ia bicarakan.
Dia tahu kapan waktu-Nya hampir tiba, dan karena itulah Ia sibuk
mempersiapkannya. karena waktu-Nya hampir tiba, Dia ingin merayakan Paskah. saat kita tahu bahwa ambang kematian sudah
mendekat, kita harus menjadi lebih giat lagi dalam menggunakan setiap
kesempatan bagi jiwa kita. Apakah waktu kita hampir tiba dan kekekalan sudah di
ambang pintu? Kalau begitu marilah kita merayakan perjamuan dengan roti yang
tidak beragi, yaitu dengan ketulusan hati. Perhatikan, saat Tuhan Yesus
mengundang diri-Nya ke rumah orang baik ini, Dia memberitahukan kepadanya
sebuah pengetahuan, bahwa waktu-Nya hampir tiba.
Ayat
18b Katakan kepadanya, di dalam
rumahmulah Aku mau merayakan Paskah. Hal ini menunjukkan wewenangnya sebagai
Sang Guru, yang sepertinya diakui oleh si pemilik rumah tersebut. Dia tidak
meminta, tetapi memerintah, untuk memakai rumah orang itu untuk melaksanakan
maksud-Nya.
Aku
mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku. di mana pun Kristus
disambut, Dia ingin murid-murid-Nya juga diperlakukan demikian. Saat kita
menerima Allah sebagai Allah kita, kita menerima pengikut-Nya sebagai saudara
kita juga.
(ay.
19), Persiapan itu dilakukan oleh para murid murid-murid-Nya
melakukan seperti yang ditugaskan Yesus.
Perhatikan, mereka yang ingin Kristus hadir bersama mereka dalam perayaan
Paskah harus tekun menaati seluruh perintah-Nya dan bertindak sesuai
arahan-Nya. Mereka mempersiapkan Paskah. Mereka menyembelih anak domba di
pelataran bait Allah, lalu memanggangnya, sayur-sayuran pahit disediakan,
demikian pula roti dan anggur. Kain dibentangkan, dan segala sesuatunya
disiapkan untuk menyambut pesta suci yang khidmat itu.
(ay. 20). Mereka makan perjamuan Paskah
itu sesuai dengan hukum Taurat
Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua
belas murid itu, tidak terkecuali Yudas. Menurut hukum Taurat, mereka harus
mengambil seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga atau kaum keluarga
(Kel. 12:3-4), yang jumlahnya tidak boleh kurang dari sepuluh dan tidak lebih
dari dua puluh orang.
21.
Di sini diceritakan tentang percakapan Kristus dengan murid-murid-Nya dalam
perjamuan malam Paskah. Topik percakapan yang biasanya diperbincangkan pada
ibadah itu adalah keluarnya bangsa Israel dari Mesir (Kel. 12:26 dan apa
bila anak-anakmu berkata kepadamu: apa arti ibadahmu ini? 27 maka haruslah kamu
berkata: itulah korban paskah bagi Tuhan yang melewati rumah-rumah orang Israel
di Mesir, ketika Ia menulahi orang mesir ), namun topic yang disampaikan oleh yesus
berbeda dari biasanya Pemberitahuan secara terang-terangan oleh Kristus kepada
para murid-Nya mengenai pengkhianatan yang akan terjadi di antara mereka (ay.
21), Seorang di antara kamu akan
menyerahkan Aku.
Perhatikanlah:
Kristus telah mengetahuinya. Kita tidak pernah tahu kesusahan apa yang akan
menimpa kita, atau kapan hal itu akan terjadi, tetapi Kristus tahu semua yang
akan menimpa Dia, dan ini membuktikan bahwa Dia mahatahu, dan juga menunjukkan
betapa Dia sangat Pengasih, karena walaupun Dia tahu betul apa yang akan
menimpa-Nya, Dia tetap tidak melangkah mundur. Dia sudah bisa melihat
pengkhianatan dan betapa rendah moralnya salah seorang murid-Nya sendiri,
tetapi Dia terus saja mengayomi mereka yang sudah menjadi kepunyaan-Nya,
meskipun Dia tahu bahwa ada seorang Yudas di antara mereka. Dia tetap bersedia
membayar harga penebusan bagi kita, meskipun Dia sudah tahu bahwa akan ada
beberapa yang menolak Tuhan yang sudah menebus mereka. Dia tetap mencurahkan
darah-Nya, meskipun dia tahu darah-Nya akan diinjak-injak bagaikan benda yang
najis
Saat ada kesempatan, Dia memberitahukannya kepada mereka yang dekat dengan Dia.
Dia sudah sering memberi tahu mereka bahwa Anak Manusia akan diserahkan, dan
kini Dia mengatakan bahwa salah seorang dari merekalah yang akan melakukannya,
supaya saat mereka menyaksikan semua itu terjadi, mereka tidak akan terlalu
terguncang, melainkan dikuatkan imannya karena itu (Yoh. 13:19; 14:29 Aku mengatakan kepadamu
juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya bahwa
Akulah Dia).
(ay. 22). Bagaimana tanggapan mereka mengenai hal itu?
Hati mereka sangat sedih. Mereka sangat bersusah hati waktu mendengar bahwa Guru mereka akan diserahkan. Saat Petrus pertama kali diberitahukan mengenai hal itu, dia berkata, "Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." Karena itu, pastilah menyedihkan bagi dia dan teman-temannya yang lain kala mendengar bahwa saatnya kian mendekat.
Mereka makin sedih waktu mengetahui bahwa salah satu dari merekalah yang akan
melakukannya. Saat seorang rasul terbukti berkhianat, hal itu akan menimbulkan
cela dalam persaudaraan mereka, dan ini begitu mendukakan mereka.
(ayat
25) Berkatalah mereka kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"
Mereka sama sekali tidak mencurigai Yudas. Tetapi yang paling menyusahkan hati
mereka adalah karena ketidakpastian mengenai siapa yang akan melakukannya,
sehingga setiap murid menjadi takut bahwa merekalah pelakunya keterangan lebih
lanjut yang dikatakan Kristus kepada mereka mengenai hal tersebut
(ay. 23), yaitu:Bahwa
si pengkhianat itu adalah seorang teman akrab
Dia
yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, yaitu
salah seorang dari kamu yang sekarang ada bersama-sama dengan Aku di meja ini.
Dia menyebutkan hal ini untuk memperlihatkan betapa kotornya pengkhianatan
tersebut.
Perhatikanlah,
sangatlah besar kepalsuan persekutuan kita dengan Kristus bila itu dilakukan
dengan hanya menjalankan segala ketetapan kudus-Nya secara lahiriah saja.
Sungguh tidak pantas untuk mencelupkan tangan ke dalam pinggan bersama-sama
dengan Kristus dan kemudian mengkhianati-Nya.
( ayat
24) Bahwa hal itu terbukti menjadi sebuah persetujuan yang harus dibayar mahal
oleh si pengkhianat. Celakalah orang
yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Dia mengatakan ini bukan saja
untuk membangkitkan kesadaran Yudas dan membuatnya bertobat dengan membatalkan
persetujuan yang telah dibuatnya itu, tetapi juga sebagai peringatan bagi yang
lainnya untuk berjaga-jaga supaya jangan sampai berbuat dosa seperti Yudas.
(ay. 25) :Yudas bertanya, Bukan aku, ya Rabi?
supaya
tidak dicurigai bila ia hanya diam saja. Dia tahu betul bahwa dialah orangnya,
tetapi tetap saja dia pura-pura tidak tahu-menahu mengenai rencana
pengkhianatan tersebut. Perhatikan, banyak dari mereka yang hati nuraninya
tertuduh sangat giat membenarkan diri mereka sendiri di hadapan manusia, dan
berpura-pura baik dengan mengatakan Bukan aku, ya Rabi
(25) Kristus segera menjawab pertanyaan itu
dengan, "Engkau telah
mengatakannya." Maksudnya, seperti yang telah engkau katakan sendiri.
Walaupun Kristus tidak mengatakannya terus terang seperti Natan, Engkaulah
orangnya, tetapi jawaban-Nya itu sebenarnya sudah cukup jelas untuk bisa
menyadarkan Yudas, sehingga, kalau saja hatinya tidak sebebal itu, dia mungkin
akan segera membatalkan persekongkolan itu, saat dia mendapati bahwa hal itu
sudah diketahui oleh Gurunya. mereka yang berikhtiar untuk menghianati Kristus,
cepat atau lambat juga akan mengkhianati diri mereka sendiri, dan lidah mereka
akan mencelakakan mereka sendiri
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar