Cari Blog Ini
Blog ini berisi khotba/ renungan, petunjuk, dogma, dalam pelayanan sebagai mimbar injili. bagaimana inovasi digital meningkatkan pengalaman pelanggan, tantangan yang dihadapi, serta strategi untuk memberikan layanan terbaik di dunia yang semakin terkoneksi. Bersiaplah untuk memahami bagaimana dunia pelayanan bergerak menuju masa depan yang lebih efisien dan inovatif dalam gereja dan semua secara luas
Renungan Mingguan Kristen
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Refrensi renungan jumat Agung
Matius 27:32-44
Judul: “Salib: Jalan Sengsara yang Menjadi Jalan Keselamatan”
Tema renungan yang disampaikan ? Penderitaan Dan Pengorbanan Kristus
Bacaan: Matius 27:32-44
Pendahuluan:
Hari ini kita memperingati Jumat Agung — hari ketika Yesus Kristus disalibkan. Bacaan kita dari Matius 27:32-44 membawa kita ke tengah penderitaan Yesus, saat Ia memikul salib menuju Golgota dan akhirnya digantung di kayu salib. Ini bukan sekadar kisah tragis, tetapi puncak dari kasih Allah kepada manusia.
I. Salib Adalah Jalan Penderitaan yang Tidak Adil (ayat 32-38)
Renungan:
Yesus tidak bersalah, namun dihukum seolah-olah Ia penjahat besar.
Dia diperlakukan seperti orang yang paling hina, diganti tempatnya dengan Barabas — seorang pembunuh.
Penderitaan-Nya mencerminkan betapa dalam kasih Allah, Ia rela menderita untuk kita yang seharusnya menerima hukuman itu.
Aplikasi:
Apakah kita menyadari bahwa seringkali kita menerima kasih karunia, karena Yesus telah menggantikan tempat kita?
Apakah kita siap memikul salib kita sendiri — menanggung konsekuensi sebagai pengikut Kristus?
II. Salib Mengungkapkan Kedalaman Penghinaan Manusia Terhadap Allah (ayat 39-44)
Renungan:
Orang-orang mengejek Yesus, bahkan para imam kepala dan ahli Taurat — orang-orang agama pada masa itu.
Mereka menantang-Nya untuk membuktikan diri sebagai Mesias dengan cara menyelamatkan diri-Nya.
Mereka tidak melihat bahwa justru dengan tidak turun dari salib, Yesus menyelamatkan semua manusia.
Aplikasi:
Dunia sering menganggap kelemahlembutan dan pengorbanan sebagai kelemahan.
Apakah kita kadang menuntut Allah melakukan mujizat demi membuktikan diri-Nya? Atau kita percaya pada karya salib walau tak selalu tampak secara logika?
III. Salib Menjadi Tanda Kasih yang Mengubahkan
Renungan:
Salib bukan akhir dari kisah Yesus, tetapi titik balik keselamatan dunia.
Di balik penderitaan itu, ada rencana penebusan — kasih yang melampaui pemahaman manusia.
Salib menjadi simbol bukan hanya pengorbanan, tetapi juga pengharapan.
Aplikasi:
Apakah salib Kristus telah mengubah hidup kita?
Apakah kita hidup sebagai orang yang telah ditebus dengan harga yang mahal?
Penutup:
Pada Jumat Agung ini, mari kita merenungkan:
Bahwa penderitaan Yesus bukan sekadar kisah masa lalu, tetapi kenyataan yang berdampak kekal.
Salib adalah undangan untuk hidup baru: hidup yang didasarkan pada kasih, pengampunan, dan pengorbanan.
Jangan biarkan hari ini berlalu hanya sebagai tradisi, tapi sebagai momen untuk menguatkan iman kita dan menghidupi salib itu dalam keseharian.
Mari kita datang kepada-Nya dengan hati yang hancur, penuh syukur, dan tekad untuk mengikut salib-Nya.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
PEMBERDAYAAN YANG DI KEHENDAKI TUHAN
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar