Renungan Mingguan Kristen
Pembenaran, Penebusan dan Keselamatan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Pembenaran, Penebusan dan Keselamatan
Roma 6 :1-14
Pembenaran
adalah suatu pembebasan berdasarkan tidak adanya kesalahan yang didapatkan demi iman didalam kristus disebabkan penyucian yang terjadi lebih dulu sedangkan pembebasan istilah hukum, artinya membebaskan dari tuntutan, menyatakan benar atau tidak bersalah. maka dalam konteks ini pembenaran itu terjadi dari pihak Allah melalui kasih karunia-Nya sehingga manusia menjadi benar dan tidak lagi menjdi budak atau hamba dosa.
Penebusan
Berarti pembebasan dari suatu yang jahat dengan membayar suatu harga. Artinya lebih dari sekedar pembebasan saja. artinya Yesus Kristus telah menjadi harga dari penebusan itu dan bukan karena manusia melakukan sesuatu yang baik tetapi Allah sendiri yang telah memberikan tebusan bagi untuk perdamain itu.
Keselamatan
keselamatan Adalah suatu keadaan aman. baik aman secara fisik, sosial, spritual, politis, emosional dan pekerjaan. maka kasih karunia dalam diri Yesus itu telah menempatkan manusia berada ditempat yang aman dari belenggu dosa dan berada pada jalan kebenaran dan hidup yohanes 14: 6 akulah jalan kebenaran dan hidup tidak ada seorangpun yang datang pada Bapa, kalau tidak melalui Aku dan yohanes 3 16 karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga ia telah mengaluniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Bagaimana Rasul Paulus mengalihkan pembicaraan, yang menghubungkan perikop ini dengan perikop sebelumnya, bisa diamati dari perkataan berikut: “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? (ay. 1).Bagaimana kita bisa memanfaatkan ajaran yang indah dan menghibur ini?” Akankah kita berbuat jahat, supaya yang baik timbul daripadanya, seperti yang disarankan sebagian orang?. Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Akankah dari sini kita terdorong untuk berdosa dengan jauh lebih berani lagi, sebab semakin besar dosa yang kita perbuat semakin besar kasih karunia Allah akan dimuliakan dalam pengampunan kita? Beginikah kita memanfaatkan ajaran ini?
Jawabannya adalah Tidak, itu namanya penyalahgunaan, Paulus mengantisipasi kesalahkaprahan ini ketika menulis perikop ini. Apakah kita boleh bertekun dalam dosa, supaya kasih karunia semakin bertambah (1)? Ini pemikiran sesat. Ketika kita telah dibenarkan oleh Tuhan, maka hidup kita menjadi baru dan dosa sudah lenyap dan Rasul Paulus ngeri membayangkannya (ay. 2): “Sekali-kali tidak! Jauhlah kiranya pikiran itu dari kita.” Ia memberikan keberatan dengan cara yang sama seperti Kristus memberikan keberatan terhadap godaan Iblis yang paling hitam pekat (Mat. 4:10): "Enyahlah, Iblis!” Pikiran-pikiran yang menyokong dosa sebab Ketika kita ikut dalam kematian Yesus berarti semua dosa telah kita tanggalkan dan matikan di salib Kristus(3-4). Lalu bagaimana mungkin orang yang telah mati bagi dosa kemudian hidup dalam dosa (ayat 2)? Yang mati dan bangkit bersama Kristus sepantasnya hidup bagi Kristus. Kita harus tunduk pada Kristus karena Dialah yang sekarang menjadi Tuan kita.
(ayat 5-6). Dosa bukan lagi tuan kita. Ketika kita mati bagi dosa maka hubungan kita dengan dosa pun berubah. Tidak akan pernah sama lagi seperti sebelumnya. Dosa tidak lagi memiliki kuasa atas kita. Roma 6 :22-23 tetapi sekarang setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu memperoleh buah yang membawah kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahanya ialah hidup yang kekal 23 sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam krsitus Yesus, Tuhan Kita
Maka yang mati terhadap dosa tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi taat di dalam Kristus sehingga hidup bagi Allah.
Banyak orang Kristen yang menyalahartikan kasih karunia Tuhan. Mereka menganggap bahwa dengan kasih karunia Tuhan yang melimpah, manusia dapat dengan bebasnya melakukan dosa. Prinsip yang dipegang adalah, "ketika saya berbuat dosa, saya minta pengampunan, dan pasti Tuhan akan mengampuni saya sesuai janji-Nya". Benarkah demikian?
Tentunya tidak dosa jangan lagi berkuasa di dalam tubuhmu ayat 12 janganlah kamu menyerakan anggota- anggota tubuhmu untuk dipakai menjadi senjata kelaliman pada ayat 13.
(13b). Kita harus tidak lagi menyerahkan angggota tubuh kita untuk dikendalikan dan dipakai oleh iblis, dibujuk dan ditipu oleh dunia ini, dan dikuasai dan dikontrol oleh keinginan daging kita sebagai alat kejahatan (13a). Kita hanya boleh punya satu tuan atau majikan, yaitu Allah yang sudah menebus kita dan bukan iblis yang sudah kalah! Dan kini kita hidup bukan dibawah hukum taurat tapi dibawah kasih karunia.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar