Langsung ke konten utama

Renungan Mingguan Kristen

Konflik dalam Rumah Tangga

  Konflik dalam Rumah Tangga Untuk membangun sebuah keluarga yang intim dan bahagia sering tidak semulus jalan tol, karena masalah atau konflik dalam hidup rumah tangga tidak dapat dihindari oleh siapapun. Mulanya hubungan asmara bisa saja terasa begitu menggairahkan, meyakinkan dan menyenangkan, namun setelah pasangan memasuki perkawinan ada banyak hal yang harus dihadapi. Kehidupan sebagai suami istri dengan sendirinya menuntut agar pasangan suami istri memiliki komitmen dan ketrampilan untuk mewujudkan perkawinan yang bahagia. Perkawinan menunjukkan sejauh mana kita mampu merundingkan berbagai hal dan seberapa terampil kita menyelesaikan konflik. Sepanjang hidup perkawinannya, semua pasangan akan menghadapi tekanan-tekanan baru. Tekanan-tekanan tersebut mungkin berasal dari luar perkawinan, mungkin juga dari dalam perkawinan itu sendiri, atau bahkan dari hal-hal yang sudah lama terpendam jauh di dalam diri mereka masing-masing. Menyesuaikan diri untuk hidup harmonis dengan seseo...

Renungan terbaru

Tema : ANAK, SEBUAH PERSEMBAHAN BAGI ALLAH

Penjelasan Kejadian 22:1-18

Perikop ini mengisahkan ujian iman Abraham ketika Allah memerintahkannya untuk mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran.

1. Ujian Iman (ayat 1-2)

Allah menguji Abraham dengan meminta agar ia mempersembahkan anaknya yang tunggal, Ishak, sebagai korban. Ini adalah ujian yang sangat berat karena Ishak adalah anak perjanjian yang telah lama dinantikan.

2. Ketaatan Abraham (ayat 3-10)

Tanpa ragu, Abraham segera berangkat ke Gunung Moria dengan Ishak dan dua orang bujangnya. Saat tiba di tempat yang ditentukan, ia mempersiapkan mezbah dan mengikat Ishak, menunjukkan kepatuhan penuh terhadap perintah Allah.

3. Penyediaan Allah (ayat 11-14)

Ketika Abraham hendak menyembelih Ishak, malaikat Tuhan berseru menghentikannya. Allah melihat bahwa Abraham sungguh-sungguh takut kepada-Nya. Sebagai ganti, Allah menyediakan seekor domba jantan sebagai korban. Abraham menamai tempat itu "Yehovah Yireh", yang berarti "Tuhan menyediakan".

4. Berkat dan Janji Allah (ayat 15-18)

Karena ketaatan Abraham, Allah meneguhkan kembali janji-Nya: keturunannya akan menjadi sebanyak bintang di langit dan pasir di laut serta menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.

Renungan bagi Umat

1. Iman yang Taat kepada Allah

Kejadian 22 mengajarkan bahwa iman sejati diwujudkan dalam ketaatan penuh, bahkan ketika perintah Allah tampak sulit atau tidak masuk akal. Seperti Abraham, kita dipanggil untuk mempercayai Allah tanpa syarat.

2. Allah adalah Penyedia

Ketika kita berada dalam kesulitan, kita harus percaya bahwa Allah akan menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan, tepat pada waktunya. Yehovah Yireh mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu mencukupi kebutuhan umat-Nya.

3. Berkat bagi Orang yang Setia

Ketaatan membawa berkat, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keturunan kita dan orang-orang di sekitar kita. Melalui iman dan ketaatan Abraham, seluruh bangsa di bumi mendapat berkat.

4. Bayangan Kristus

Peristiwa ini juga melambangkan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Seperti Ishak, Yesus adalah Anak Tunggal yang dikorbankan, tetapi bedanya, Yesus benar-benar mati untuk menebus dosa umat manusia.

Kesimpulan:

Kisah ini mengajarkan bahwa iman harus disertai dengan tindakan nyata, dan Tuhan selalu setia menyediakan jalan keluar bagi umat-Nya. Seperti Abraham, kita harus belajar percaya sepenuhnya kepada-Nya.


Komentar

Postingan Populer