Langsung ke konten utama

Renungan Mingguan Kristen

Konflik dalam Rumah Tangga

  Konflik dalam Rumah Tangga Untuk membangun sebuah keluarga yang intim dan bahagia sering tidak semulus jalan tol, karena masalah atau konflik dalam hidup rumah tangga tidak dapat dihindari oleh siapapun. Mulanya hubungan asmara bisa saja terasa begitu menggairahkan, meyakinkan dan menyenangkan, namun setelah pasangan memasuki perkawinan ada banyak hal yang harus dihadapi. Kehidupan sebagai suami istri dengan sendirinya menuntut agar pasangan suami istri memiliki komitmen dan ketrampilan untuk mewujudkan perkawinan yang bahagia. Perkawinan menunjukkan sejauh mana kita mampu merundingkan berbagai hal dan seberapa terampil kita menyelesaikan konflik. Sepanjang hidup perkawinannya, semua pasangan akan menghadapi tekanan-tekanan baru. Tekanan-tekanan tersebut mungkin berasal dari luar perkawinan, mungkin juga dari dalam perkawinan itu sendiri, atau bahkan dari hal-hal yang sudah lama terpendam jauh di dalam diri mereka masing-masing. Menyesuaikan diri untuk hidup harmonis dengan seseo...

Renungan Minggu 23 /03-2025

 Tema : Di Taman Getsemani 

Penjelasan Matius 26:36-46

Perikop ini menceritakan doa Yesus di Taman Getsemani, sesaat sebelum penangkapan-Nya. Ini adalah momen yang sangat emosional dan menunjukkan kemanusiaan Yesus.

1. Ayat 36-38
Yesus membawa murid-murid-Nya ke Getsemani dan meminta mereka untuk berjaga-jaga sementara Ia berdoa. Ia membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes lebih dekat dan mengungkapkan bahwa Ia "sangat sedih, seperti mau mati rasanya." Ini menunjukkan betapa beratnya penderitaan yang akan Ia alami.

2. Ayat 39 
Yesus berdoa, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Ini menunjukkan ketundukan Yesus pada kehendak Bapa meskipun Ia tahu penderitaan besar menantinya.

3. Ayat 40-41 
Yesus mendapati murid-murid-Nya tertidur dan menegur mereka, mengingatkan bahwa "roh memang penurut, tetapi daging lemah." Ini menunjukkan bahwa manusia sering kali mudah jatuh dalam kelemahan meskipun memiliki niat baik.

4. Ayat 42-44 
Yesus kembali berdoa dengan kata-kata yang serupa, menunjukkan perjuangan-Nya dalam menerima kehendak Bapa. Sementara itu, murid-murid tetap tertidur, menunjukkan ketidaksiapan mereka menghadapi ujian iman.

5. Ayat 45-46 
Yesus membangunkan murid-murid-Nya dan berkata, "Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat." Ini menandai bahwa waktu-Nya telah tiba, dan Yesus siap menghadapi penderitaan yang ditentukan.


Renungan dari Matius 26:36-46

1. Ketundukan pada Kehendak Tuhan 
Yesus memberi contoh bagaimana seharusnya kita berdoa dan menyerahkan hidup kepada Tuhan, bahkan dalam situasi sulit.

2. Pentingnya Berjaga-jaga dalam Iman 
Murid-murid tertidur saat Yesus meminta mereka berjaga. Ini mengingatkan kita untuk selalu waspada dan berdoa agar tidak jatuh dalam pencobaan.

3. Kelemahan Manusiawi 
Seperti murid-murid, kita sering kali mudah lelah dan lengah dalam menjalankan iman. Oleh karena itu, kita harus terus bergantung kepada Tuhan.


4. Keberanian dalam Menghadapi Penderitaan 
Yesus menunjukkan bahwa meskipun Ia mengalami ketakutan dan kesedihan, Ia tetap memilih untuk taat pada kehendak Bapa. Ini mengajarkan kita untuk tidak lari dari tantangan iman, tetapi menghadapinya dengan keyakinan bahwa Tuhan menyertai kita.

Makna dari Matius 26:36-46

Peristiwa di Getsemani mengajarkan kita tentang ketundukan kepada Tuhan, pentingnya doa, dan keberanian dalam menghadapi penderitaan. Yesus menunjukkan bahwa meskipun Ia mengalami pergumulan batin, Ia tetap memilih untuk taat kepada Bapa. Ini mengajarkan kita bahwa dalam setiap kesulitan hidup, kita harus datang kepada Tuhan dengan doa dan iman, serta berserah kepada kehendak-Nya.

Bagaimana menurutmu? Apakah ada hal tertentu yang ingin kamu renungkan lebih dalam dari bagian ini?

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer