Renungan Mingguan Kristen
Kasih dan Persaudaraan yang Rukun
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
KALENDER GEREJAWI : Hijau
PEMBACAAN ALKITAB : IBRANI 13 : 1~3
TEMA : Kasih dan Persaudaraan yang Rukun
Didalam pasal ini Rasul paulus menerapkan apa yang telah dijelaskan dalam pasal sebelumnya, dan mamfaatkannya sebagai pendorong bagi orang kristen supaya ''bersabar dan bertekun didalam iman dan keadaan Kristen. ia mendorong mereka menekankan alasanya. jadi konsentrasi, fikiran dan perspektif yang dimiliki seorang merupakan resep merai keberhasilan. artinya seseorang yang mau meraih gelar kesarjanaanya, ia harus berkonsentrasi dalam studinya, dan mempunyai perspektif yang benar penulis ibrani pun meyakini konsep ini. karena itulah ia menasehati jemaat penerima suratnya untuk menerapkan konsep ini dalam konteks kristen. ia menggambalkan kehidupan kristen bagai sebuah perlombaan lari jarak jauh. ia ingin menekankan bahwa kehidupan kristen bukan kehidupan yang sembarang, tetapi kehidupan yang mempunyai tujuan mewujudkan panggilan hidupnya di dunia, walau penuh dengan rintangan dan tantangan.
Dua tindakan yang harus terjadi dalam waktu yang sama, tujuan yang sama agar dapat mencapai garis finis, namun mempunyai pengertian yang jauh berbeda. ''dosa merintangi dan melemahkan kristen, sedangkan ketekunan memampukan kristen, dan berfokus pada Kristus tampa berhenti.
Orang Kristen adalah orang berdosa yang dibenarkan Allah dalam Kristus, dan hidup dalam kasih kepada Allah dan sesama manusia. Kasih ini bukan kasih duniawi yang dapat dijumpai dalam berbagai tradisi dan kebudayaan, melainkan kasih sorgawi, kasih Allah, yang dilakukan sekalipun manusia tidak pantas menerimanya. Dalam tradisi dan budaya tertentu kasih itu bersifat eksklusif, tetapi kasih Allah berlaku untuk semua orang. Maka dalam terang kasih Allah semua orang bersaudara, yang diwujudkan dalam tindakan nyata, seperti memberi tumpangan bagi orang lain. Oleh sebab itu kasih Kristen adalah kasih persaudaraan!
Ayat 1 : Ajakan memelihara kasih persaudaraan Ketika kekristenan mulai berkembang di antara orang Yahudi dan bukan Yahudi, muncul pertanyaan, apa kekhasan Kristen dibanding dengan agama sebelumnya ? Maka surat lbrani secara khusus dalam ayat ini menyebut “kasih persaudaraan“. sebagai karakter kekristenan. Kasih ini berbeda dengan kasih Yahudi yang eksklusif, karena kasih persaudaraan berlaku bagi siapa saja tanpa kecuali. lni kasih yang berlaku bagi orang Kristen, dan kasih ini harus dipelihara dan dipertahankan.
Ayat 2~3: Wujud kasih persaudaraan Kasih persaudaraan adalah kasih yang implementatif, yang terwujud dalam tindakan kepada sesama manusia, tanpa melihat latar belakang orang yang dikasihi. Salah satu wujudnya ialah “memberi tumpangan kepada orang" lain, siapapun orang itu. Tindakan ini menunjukkan kualitas kekristenan yang luar biasa, karena dianggap sebagai tindakan yang dilakukan kepada malaikat.
15 Diingatkan untuk selalu melakukan hal tersebut. ”Jangan kamu lupa memberi tumpangan". Mengapa ? sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat malaikat". Selain memberi tumpangan, diingatkan juga untuk memperhatikan “orang-orang hukuman" dan “orang-orang yang diperlakukan sewenang-sewenang“. Alasan untuk peduli dengan orang-orang hukuman “karena kamu sendiri adalah orang-orang hukuman".
Sebuah pernyataan yang menunjukkan kesamaan derajat antara yang mengasihi dan dikasihi, dan karena itu diantara mereka harus ada rasa persaudaraan dan kepedulian. Alasan untuk memperhatikan orang-orang yang diperlakukan sewenang sewenang adalah “karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini". Harus ada sikap kebersamaan dan persaudaraan di antara sesama penghuni dunia. lni sikap Kristen yang selalu harus diingat dan diberlakukan. Seruan “ingatlah" menegaskan bahwa sikap kebersamaan dan persaudaraan tidak dapat diabaikan dalam kehidupan orang Kristen.
Mempedulikan orang lain dalam masyarakat bukan hal yang asing, tetapi peduli dengan semua orang tanpa melihat latar belakang seseorang merupakan kekecualian. Karena kasih dalam banyak tradisi dan budaya dipahami dalam kerangka pikir yang eksklusif. Dalam kekristenan pemahaman yang demikian tidak berlaku, karena kekristenan mendasari relasi sosial dengan kasih Allah, kasih yang berlaku bagi semua orang tanpa kecuali. Kasih Allah itu menempatkan semua orang sebagai saudara. Kasih Kristen adalah kasih persaudaraan. Pengkotakkan sosial dalam hidup bergereja dan bermasyarakat bukan pola hidup Kristen. GKI di Tanah Papua menggarisbawahi kasih persaudaraan itu dalam jati dirinya sebagai koinonia atau persekutuan. Pola pikir eksklusif berupa kelompokisme berdasarkan suku, budaya dan kepentingan menodai kekudusan gereja ini. Dalam jati diri sebagai persekutuan, kasih persaudaraan adalah pola hidup bergereja dan bermasyarakat bagi setiap warga GKI di Tanah Papua.
renungan Mingguan Gereja Kristen
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar